Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS – Uni Eropa (UE) siap menjadi investor teratas di bendungan tertinggi di dunia di Tajikistan demi mengurangi ketergantungan negara di Asia Tengah itu pada pasokan energi dari Rusia.
Strategi ini juga sekaligus jawaban Uni Eropa terhadap strategi Road and Belt yang dijalankan China.
Dikutip dari Reuters, Kamis (7/7/2022) Tajikistan mulai membangun pembangkit listrik tenaga air raksasa Rogun pada tahun 2016, yang dapat memberikan kemandirian energi penuh ke negara bekas Uni Soviet yang terkurung daratan.
Lengan investasi Uni Eropa, Bank Investasi Eropa (EIB), sejauh ini belum mendanai proyek tersebut, yang pengembang utamanya adalah perusahaan konstruksi Italia Webuild
Namun juru bicara EIB mengatakan bahwa bank tersebut kini telah diminta oleh Komisi Eropa untuk menjadi “investor terbesar” dalam proyek tersebut.
Menteri energi Tajikistan, Dalyor Juma mengatakan, pembangunan bendungan Rogun diperkirakan menelan biaya sekitar 8 miliar dolar AS.
Meskipun sebagian besar telah dibiayai oleh obligasi pemerintah Tajikistan dan pinjaman swasta, pemerintah di Dushanbe telah meminta dukungan keuangan dan teknologi Uni Eropa dalam menyelesaikan proyek tersebut.
Baca juga: Pertikaian Antar Negara Uni Eropa Diprediksi Bakal Terjadi Akibat Distribusi Gas
Sementara itu, Pejabat Uni Eropa, yang menolak disebutkan namanya mengatakan, alasan Uni Eropa menjadi investor utama di bendungan pembangkit listrik tenaga air adalah untuk membuat Tajikistan dan tetangganya independen dari energi Rusia.
“Uni Eropa tertarik untuk mengejar “kemerdekaan energi Asia Tengah dari Rusia,” kata pejabat itu.
Baca juga: Menlu Rusia: Mulai Sekarang, Kami Tidak akan Percaya Amerika dan Uni Eropa
Minyak merupakan komoditas impor utama Tajikistan dari Rusia, sementara Kazakhstan dan Uzbekistan mengimpor gas Rusia, sebagian besar menggunakan energi impor untuk memasok wilayah yang saling terhubung dengan baik dengan infrastruktur Rusia, bahkan karena keduanya adalah produsen gas.
“Pendanaan itu akan menjadi bagian dari strategi “Gerbang Global” Uni Eropa, kata pejabat Uni Eropa.
Baca juga: Warga Uni Eropa Bersiap Hidup Tanpa Pasokan Gas Rusia dan Lonjakan Inflasi
Sebelumnya, Brussels meluncurkan rencana pengeluaran infrastruktur global senilai 300 miliar euro pada bulan Desember sebagai alternatif yang lebih baik dan lebih hijau dari Inisiatif Sabuk dan Jalan China.
Sedangkan Beijing meluncurkan rencananya pada tahun 2013 untuk meningkatkan hubungan perdagangannya dengan seluruh dunia dan Asia Tengah adalah salah satu kawasan di mana China telah banyak berinvestasi.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.