Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Tren lonjakan inflasi di banyak negara di dunia termasuk di Asia kini juga merembet ke Thailand. Inflasi Thailand membukukan kenaikan tertinggi di bulan Juni 2022, melampaui perkiraan awal.

Rekor inflasi Thailand ini mendorong munculnya ekspektasi bahwa bank sentral Thailand akan menaikkan suku bunga pada awal bulan depan, setelah Kementerian Perdagangan Thailand memperingatkan tekanan harga akan meluas ke kuartal ketiga.

Dikutip dari Nikkei Asia, Rabu (6/7/2022) Kementerian perdagangan Thailand mengatakan, Indeks harga konsumen (CPI) utama naik 7,66 persen dari tahun lalu, didorong oleh harga energi yang lebih tinggi dan juga dipengaruhi oleh efek dasar.

“CPI pada kuartal saat ini diperkirakan akan meningkat pada kecepatan yang sama dengan kuartal kedua sebesar 6,46 persen.” kata Ronnarong Phoolpipat, pejabat kementerian perdagangan Thailand.

“Namun, harga akan turun tajam pada kuartal terakhir tahun ini karena angka komparatif tahun lalu yang tinggi.” ujarnya, seraya menambahkan bahwa inflasi rata-rata 2022 diperkirakan sebesar 4,5 persen.

Baca juga: RI di G20: Inflasi Tinggi Bikin Negara Berkembang Jatuh ke Jurang Kemiskinan

Bank of Thailand (BOT) memperkirakan inflasi utama tahun 2022 sebesar 6,2 persen, di atas kisaran targetnya 1 persen hingga 3 persen.

Sementara itu, para ekonom Thailand mengatakan, BOT akan mulai menaikkan suku bunga acuannya dari rekor 0,50 persen pada pertemuan Komite Kebijakan Moneter (MPC) berikutnya pada 10 Agustus, untuk menahan kenaikan harga.

Baca juga: Inflasi Korea Selatan Cetak Rekor Tertinggi Dalam Kurun Waktu 24 Tahun Terakhir

“MPC perlu menyesuaikan kebijakan moneter pada waktu yang tepat, dengan kenaikan pertama pada Agustus dan kenaikan lain pada kuartal terakhir tahun ini,” kata Poonyawat Sreesing, ekonom Siam Commercial Bank.

Phacharaphot Nuntamas dari Krung Thai Bank juga memperkirakan dua kenaikan suku bunga tahun ini mulai dari Agustus, masing-masing sebesar 25 basis poin karena “ekonomi belum kuat.”

Baca juga: Inflasi Turki Membumbung Hampir 80 Persen Akibat Lonjakan Harga Pangan

Pekan lalu, BOT mengatakan bahwa pengetatan kebijakan moneter akan dilakukan agar tidak menghambat pemulihan ekonomi Thailand.

Pada bulan Juni, indeks CPI, yang menghapus harga energi dan makanan segar naik 2,51 persen dari tahun sebelumnya, sekaligus mengalahkan perkiraan kenaikan sebesar 2,37 persen, jika dibandingkan kenaikan di bulan Mei yang mencapai 2,28 persen.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.