Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah sempat terhenti selama setahun, perusahaan kontraktor tambang PT Pamapersada Nusantara kembali menggelar kegiatan PAMA Fire and Rescue Challenge (PFRC) Ke-7 di trainimng center Pamapersada di Kawasan Industri Menara Permai, Cileungsi, Bogor, Senin (29/8/2022).

Program tahunan ini melibatkan tim fire dan rescue PAMA untuk meningkatan kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi situasi darurat di lokasi tambang termasuk kondisi bencana lokal maupun nasional sekaligus meningkatkan kompetensi dan kesiapsiagaan personil Emergency Responses Team (ERT) PAMA

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Sustainability (ESG) yang dicanangkan perusahaan dalam menyasar target Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan dan berlangsung selama sepekan dan diikuti petugas fire & rescue dari berbagai lokasi kontrak tambang yang dikelola Pamapersada di Kalimantan dan Sumatera.

Baca juga: PDIP Gelorakan Gerakan Hentikan Eksploitasi Hutan untuk Sawit dan Tambang

 “Keselamatan tim dalam bekerja adalah prioritas utama kami. Melalui PAMA Fire and Rescue Challenge, kami berharap tim dapat belajar dan meningkatkan kemampuan untuk bisa mengendalikan situasi serta melakukan persiapan dalam menghadapi potensi bahaya yang mungkin terjadi di area kerja,” ujar Direktur HCGS & SHE, PT Pamapersada Nusantara, Ari Sutrisno saat membuka PFRC Challenge ke-7, hari ini.

Ari menjelaskan, PAMA berupaya membentuk Tim ERT pada setiap site untuk meminimalkan kerugian yang terjadi akibat adanya insiden baik terhadap manusia, lingkungan dan harta benda.

Tim ERT juga dilatih untuk penanganan keadaan darurat di situasi bencana lokal maupun nasional.

Selama program PFRC, personil ERT belajar tentang bagaimana teknik penyelamatan pada berbagai kondisi yang mungkin terjadi di lapangan. Setiap tim PFRC akan diberikan satu skenario insiden dan tim lainnya dapat menyaksikan langsung bagaimana cara menyelesaikan insiden tersebut.

Kemudian, skenario yang sama akan diberikan tim selanjutnya. Setiap proses dan teknik yang berbeda akan diberi skor.

“Tim fire & rescue PAMA harus siap dalam kondisi apapun, baik dalam kondisi pandrmi atau apapun, kita harus yang pertama hadir. Proses pembangunan kompetensi harus terus dilakukan, tidak boleh berhenti. Akhirmya kita sadar kegiatan PFRC harus selalu ada. Ini bukan semata mata kompetensi tapi tempat untuk belajar, kita saling belajar,” ujar Ari saat memberikan pesan kepada peserta.

Baca juga: Digitalisasi Industri Tambang Beri Nilai Plus untuk Operasional Perusahaan


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.