Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Indra Karya (Persero) mendorong percepatan pencapaian pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). 

Direktur PT Indra Karya Eko Budiono mengatakan, dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perseroan menekankan pencapaian SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) dan menciptakan creating shared value (CSV) bagi masyarakat, serta memenuhi kriteria CSR. 

Dalam program TJSL tersebut, perseroan memiliki program Ekonomi Kreatif Masyarakat Pesisir (Pro-Aksi) yang terdiri dari program pembangunan apartemen kepiting dan pelatihan, serta pengembangan UMKM.

Baca juga: Gagal Sambungkan Nomor Rekening atau E-Wallet Kartu Prakerja, Ini Solusinya

“Program ini dapat berjalan tak lepas dari dukungan Kementerian BUMN dan BUMN lain yang berkolaborasi bersama untuk memberikan kontribusi nyata melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa,” ujar Eko dalam keterangannya yang ditulis Minggu (28/8/2022). 

Atas langkah tersebut, perseroan mendapatkan penghargaan pada kategori Pemberdayaan Ekonomi Komunitas melalui Pro-Aksi dalam ajang Nusantara CSR Awards (NCSRA) 2022 yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility. 

Eko menyebut, penghargaan ini mendorong perseroan agar senantiasa memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia melalui inovasi-inovasi yang terus dikembangkan untuk memperkuat riset, dan pengembangan usaha yang dimiliki.

“Kami berharap kedepannya prestasi ini dapat terus dipertahankan dan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tuturnya.

Pro-Aksi merupakan program kolaborasi 21 BUMN di Madura, yang melibatkan 62 petani dan pelaku usaha UMKM Batik Madura dengan 5 paket bentuk program vokasi life skill dan 2.000 box yang disusun layaknya apartemen.

Baca juga: Tertarik Bisnis Properti, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Miliki Rencana Buat Apartemen

Dengan melaksanakan pembinaan bagi pelaku UMKM dan BUMDes, mereka bisa menganalisa kekuatan dan kelemahan dari usaha yang dijalankan, menciptakan lapangan kerja dan mendukung upaya penanggulangan kemiskinan,serta membekali mindset kewirausahaan bagi BUMDes agar dapat menjadi organisasi profit yang mandiri dan memiliki value yang besar.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memonitoring perkembangan kualitas dan kapabilitas anggota BUMDes, maupun membekali pengelolaan sumber daya manusia dengan tujuan menciptakan lapangan kerja, serta mendukung upaya penanggulangan kemiskinan. 

Dengan beberapa tahapan, Pro-Aksi ini mampu meningkatkan pendapatan UMKM minimal sebesar 200 persen setelah pelaksanaan.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.