TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keberpihakan pemerintah terhadap kegiatan ekonomi masyarakat menengah ke bawah layak diberikan apresiasi.

Pasalnya, pemerintah melalui bank pelat merahnya yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menunjukan komitmennya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah salah satu program andalan pemerintah untuk membantu kegiatan ekonomi masyarakat.

Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto mengatakan, program KUR yang diberikan BRI merupakan wujud keberpihakan pemerintah terhadap usaha rakyat.

“Ini layak diapresiasi saya kira. Karena negara hadir di tengah rakyatnya. Dengan adanya fasilitas KUR maka kegiatan ekonomi masyarakat bisa berkembang,” kata Darmadi kepada wartawan, Sabtu (27/8/2022).

Baca juga: Penyaluran Kredit Usaha Rakyat BRI Diestimasi Mampu Serap 32,1 Juta Tenaga Kerja

Tak hanya itu, lanjut dia, program KUR juga memiliki peran yang sangat penting dalam pemberdayaan UMKM.

“Selain meningkatkan akses pelaku UMKM terhadap kredit perbankan, program KUR juga berdampak pada penguatan ketahanan dan percepatan pemulihan bisnis UMKM yang dapat menjaga taraf hidup para pelaku UMKM,” ujar Pakar Ekonomi Kerakyatan itu.

Berdasarkan riset yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), 2022, Darmadi mengungkapkan, KUR berdampak positif pada peningkatan pendapatan usaha, mendorong terjadinya pengeluaran dan meningkatkan keuntungan bersih para pelaku UMKM.

“KUR juga berdampak positif pada pengurangan tingkat pengangguran dan peningkatan pemasukan pada sektor pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya program KUR sebanyak 29,63 persen nasabah mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai pendidikan keluarganya.

“27,33% juga menyatakan mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai dana kesehatan keluarga usai mendapat kucuran KUR,” papar Anggota Baleg DPR RI itu.

Tak hanya itu, menurutnya, penyaluran KUR juga berimplikasi positif terhadap meningkatnya produktivitas usaha nasabah dengan peningkatan sebesar 32,94%.

“KUR menjadi sumber modal baru yang memutar roda usaha, dimana peningkatan kegiatan masyarakat yang lebih tinggi pada nasabah KUR Kecil yaitu sebesar 25,73%, dan nasabah KUR Mikro sekitar 24,16%, sedangkan penerima KUR Super Mikro sekitar 18,2%,” papar Darmadi.

Baca juga: Mahendra Siregar Bertemu Airlangga Bahas Penyaluran KUR dan Restrukturisasi Kredit

Menurutnya, jika dilihat dari efektivitas dan efek positif dari program KUR maka, bisa dikatakan program tersebut merupakan salah satu wujud kemandirian ekonomi bangsa.

“Sebagaimana cita-cita Bung Karno soal konsep ekonomi berdikari (berdiri di atas kaki sendiri). Maka, capaian program KUR BRI adalah langkah mewujudkan kemandirian perekonomian bangsa dengan basis kegotongroyongan dalam memajukan perekonomian secara bersama-sama,” ujarnya.

Sebagai informasi, sepanjang Januari hingga akhir Mei 2022 BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 104,5 Triliun kepada 2,7 juta pelaku UMKM atau setara dengan 41,12% dari target yang dibreakdown oleh pemerintah di tahun ini sebesar Rp 254,1 triliun. Mayoritas penyaluran KUR BRI didominasi Sektor Produksi sebesar 57,38%.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.