Gubernur Sultra Ali Mazi saat melemparkan uangnya ke arah penonton. Foto : Video viral di sosial media.

sultra.jpnn.com, KENDARI – Aksi hambur uang sambil joget Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi pada peringatan HUT ke-15 Kabupaten Buton Utara (Butur) memantik perdebatan. Dalam aksi hambur uang itu, turut pula Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh dan Bupati Butur Ridwan Zakaria.

Pakar Naskah Kuno dan Budayawan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Sulawesi Tenggara, Prof Dr La Niampe M.Hum menyatakan video Gubernur Sultra Ali Mazi berbagi dengan masyarakat adalah tradisi asli di Sultra dan justru dianjurkan.

“Jika melihat kejadian tersebut dari sisi budaya, maka tindakan Gubernur, Ketua DPRD, termasuk Bupati, tidaklah salah karena tindakan berbagi dimaksud merupakan bagian dari tradisi asli Sultra, khususnya tradisi Karia atau Kalempangi pada Masyarakat Muna,” ujarnya di Kendari, Selasa (5/7).

Menurut Guru Besar di UHO ini, jika dilihat dari sudut pandang budaya maka tindakan Gubernur Provinsi Sultra pada HUT Butur tersebut, tidak ada yang salah, justru sangat dianjurkan karena tidak lepas dari tradisi dan kegembiraan masyarakat atau keluarga yang memiliki hajatan.

Ia mengatakan, para tokoh atau pejabat yang menghadiri acara itu justru akan merasa malu jika tidak membawa sejumlah uang, karena dalam prosesi tersebut terdapat satu tahapan pada tradisi itu, yakni aksi melemparkan uang atau barang lainnya di atas pentas atau di tengah-tengah keramaian ataupun pada acara tersebut.

Pakar Budaya Nasional asal Sultra ini melanjutkan, aksi yang dilakukan Gubernur, Ketua DPRD, dan Bupati tersebut sangat pantas dilakukan di Butur, mengingat Butur secara administrasi, sebelumnya berasal dari Kabupaten Muna, sehingga pengaruh kebudayaan Muna masih kental di tengah-tengah masyarakat Butur dan hal ini tidak bisa dihindarkan.

“Berbicara budaya di Sultra tentu sangat banyak, tetapi empat yang dominan, yakni Tolaki, Buton, Moronene, dan Muna. Lalu, apakah yang dilakukan Gubernur, Ketua DPRD, dan Bupati salah? Kalau menurut saya dari sisi budaya tidak ada yang salah. Khususnya budaya Sultra, karena ini namanya transformasi tradisi, ini perlu digarisbawahi,” ujarnya.

Menghambur Uang Tradisi Muna

Ketua Senat UHO ini mengatakan, tindakan berbagi dalam sebuah momen atau acara tersebut merupakan hal yang biasa, sehingga dirinya sangat menyayangkan jika terjadi pertentangan-pertentangan yang datangnya belakangan.

Dalam aksi hambur uang itu, turut pula Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh dan Bupati Butur Ridwan Zakaria.

Artikel ini bersumber dari sultra.jpnn.com.