Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan menyepakati kerja sama dengan pemerintah Inggris melalui Kedutaan Besar Inggris di Indonesia terkait proyek tranportasi hijau atau transportasi rendah karbon.

Proyek kerja sama senilai 9 juta poundsterling atau setara Rp162 miliar ini merupakan tindak lanjut program kemitraan rendah karbon Inggris-Indonesia yang telah ditandatangani antara Menteri Transportasi Inggris dan Indonesia pada Juni 2022.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins menyatakan kebanggaannya atas pengumuman peluncuran program kota masa depan ini.

“Berarti mulai hari ini kami memiliki portofolio proyek baru untuk berkolaborasi erat dengan Indonesia dalam meningkatkan transportasi perkotaan sambil mengatasi perubahan iklim,” kata Owen saat memberikan sambutan kerja sama di The Westin Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2022).

Owen juga meyakinkan, kerja sama proyek yang dinisiasi oleh kedua negara ini bisa mewujudkan pecepatan Indonesia dalam memiliki transportasi yang bersahabat pada lingkungan.

Baca juga: Ingin Transformasi Kendaraan Listrik Berjalan Mulus, Masyarakat Harus Sadar Akan Rendah Karbon

Nantinya proyek ini akan mendukung beberapa kota di Indonesia termasuk Semarang, Medan, Surabaya, Makassar dan juga DKI Jakarta.

“Indonesia dan Inggris dapat belajar dari satu sama lain saat kami masing-masing bermitra untuk mengembangkan infrastruktur dan perencanaan transportasi kami,” tutur Owen.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan, pihaknya menyambut baik keputusan kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Inggris ini.

Baca juga: Kemenhub Optimis Kerjasama Proyek Transportasi dengan Inggris Bisa Kurangi Dampak Perubahan Iklim

Dia meyakini, proyek transportasi rendah karbon ini menjadi kesempatan besar sekaligus upaya untuk memecahkan tantangan tranportasi yang kompleks di Indonesia.

“Saya mengajak rekan-rekan di Kemenhub dan pemerintah provinsi dan kita terkait untuk memiliki program ini, memimpib dalam tahap implementasi sehingga kita bisa memetik manfaat dari progam ini untuk Indonesia,” ucapnya.

Proyek-proyek yang nantinya akan dijalankan dalam kerja sama ini antara lain, membuka peluang untuk kereta api ringan, pengembangan berorientasi transit dan perolehan nilai tanah di Semarang Raya.

Baca juga: Spanyol Siap Garap Proyek Transportasi Indonesia, Menhub Tawarkan Lokasi di IKN Nusantara

Selanjutnya, mengembangkan peralihan ke transportasi rendah karbon melalui peningkatan keselamatan bagi kelompok-kelompok rentan.

Meningkatkan, mobilitas perkotaan yang berkelanjutan di kota-kota metropolitan pesisir, lalu, dekarbonisasi transportasi inklusif di Indonesia.

Terakhir, mobilitas bersih untuk metropolitan Jakarta guna meningkatkan tingkat tranportasi rendah karbon di seluruh kota dan melihat bagaimana pendekatan ini dapat ditingkatkan secara nasional.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.