JawaPos.com – PT Semen Indonesia Tbk (SIG) memberikan dukungan nyata untuk kesetaraan melalui program keberpihakan dan pemberdayaan bagi para penyandang disabilitas melalui binaan Rumah BUMN SIG.

Program yang dijalankan SIG tidak cuma dalam bentuk bantuan berupa charity. Karena yang lebih penting adalah bagaimana program yang dijalankan memiliki dampak jangka panjang untuk terbentuknya kemandirian dan peningkatan ekonomi bagi para penyandang disabilitas.

General Manager of CSR SIG, Edy Saraya mengatakan, program pemberdayaan kepada kaum disabilitas yang dilakukan PT Semen Indonesia Tbk (SIG) merupakan bagian bagian dari upaya perusahaan untuk peduli dan mendukung kalangan disabilitas bisa produktif di tengah masyarakat.

“Lewat Program CSR, SIG akan terus mendukung masyarakat luas untuk meningkatkan keterampialnnya, termasuk kalangan disabilitas,” kata Edy Saraya.

Program pemberdayan bagi para penyandang disabilitas ditujukan untuk membantu dan mendapatkan kesetaraan hak dan kesejahteraan. Strategi inklusi SIG ini merupakan perwujudan semangat Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Sampai saat ini, para penyandang disabilitas yang mendapatkan dukungan dan pembinaan lewat Rumah BUMN SIG sudah lebih dari 600 orang. Beberapa tahun program ini berjalan, hasilnya kini sudah mulai terlihat dan membawa kemanfaatan nyata.

Saswati Ningrum, perempuan penyandang tuna daksa salah satu yang merasakan manfaatnya. Ia berhasil membuktikan keterbatasan bukankendala untuk berkarya. Dia pun berhasil membuat karya nyata mengubah limbah janggel (bonggol jagung) di tempat tinggalnya di desa Sendangmulyo, kecamatan Bulu, kabupaten Rembang, menjadi aneka kreasi.

Dari limbah janggel, Saswati Ningrum mampu membuat kap lampu, tempat tisu, hiasan cermin, dan karya-karya lain bernilai ekonomi. Bukan hanya memberdayakan untuk diri sendiri. Saswati Ningrum juga mampu memberdayakan para penyandang disabilitas wanita dan kaum duafa menghasilkan karya melalui Janggel Jaya Craft (J2C) yang didirikannya.

Sejak 2 tahun lalu, J2C sudah mengolah lebih dari 8,7 ton limbah janggel jagung menjadi menjadi ribuan aneka kerajinan. Saraswati mengaku, dukungan yang diberikan SIG kepada J2C mengubah hidupnya dan orang orang di J2C jadi lebih baik secara ekonomi.

“Saya seorang perempuan difabel tuna daksa sejak lahir dan tinggal di desa terpencil. Keterbatasan, keterbelakangan dan kemiskinan sudah menjadi bagian kehidupan saya sejak kecil,” kata Saras dalam keterangannya.

“Pengalaman pahit masa kecil mendorong saya bangkit, berbuat sesuatu untuk komunitas difabel agar mereka lebih berdaya,” katanya lebih lanjut.

SIG sempat mengikutsertakan Saras dalam event penghargaan berskala internasional (WEP Awards). SIG memberikan dukungan penuh kepada Saras dan difabel wanita dari Kabupaten Rembang bersaing di ajang Asia-Pacific Women Empowerment Principles (WEPs) Awards tahun 2021.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM, Abdul Rahman


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.