Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Tour Conductor bagi turis asing yang akan memasuki Jepang akan dihapuskan mulai bulan September 2022 tetapi perjalanan pribadi ke Jepang tetap dilarang.

“Pemerintah akan melonggarkan pembatasan masuk bagi orang asing untuk tujuan pariwisata atas tindakan perbatasan terhadap virus corona baru. Sejauh ini, kami memiliki tur terbatas untuk tur dengan kondektur tur (tour manager atau Tour Leader). Tetapi kami berencana untuk mengizinkan tur tanpa kondektur tur mulai bulan September 2022,” papar sumber Tribunnews.com Selasa (23/8/2022).

Pada bulan Juni 2022, pemerintah Jepang kembali menerima orang asing untuk tujuan pariwisata, tetapi selain mewajibkan semua imigran untuk mendapatkan visa, itu terbatas pada tur dengan konduktor tur, dan langkah-langkah pengendalian infeksi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Lebih dari dua bulan telah berlalu sejak pembukaan kembali, tetapi jumlah wisatawan yang memasuki Jepang tetap sekitar 7.900 bulan lalu (Juli 2022), yang secara signifikan di bawah tingkat sebelum penyebaran infeksi.

Dalam keadaan seperti ini, pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk mengizinkan tur yang terbatas pada konduktor tur meskipun tidak ada konduktor.

Agen perjalanan telah menunjukkan bahwa turis Eropa dan Amerika, yang lebih suka bepergian sendiri, enggan melakukan perjalanan ke Jepang karena tur dengan pendamping memiliki tingkat kebebasan bergerak yang rendah.

“Namun, perjalanan pribadi akan terus dilarang, dan agen perjalanan yang mengatur tur akan diminta untuk mengatur jadwal dan mengikuti pedoman untuk menangani orang yang terinfeksi,” tambahnya.

Pemerintah berencana untuk melonggarkan pembatasan ini pada awal bulan September 2022.

“Dengan demikian semua turis harus mendaftar lewat biro perjalanan, mengikuti paket tour biro perjalanan. Namun Tour Conductor nantinya boleh tidak ada. Meskipun demikian biro perjalanan harus tetap bisa mengontrol tur tersbeut dengan baik sehingga jalur infeksi (kalau ada) dapat diketahui segera dan diantisipasi segera,” lanjutnya.

Sedangkan turis pribadi masih tetap dilarang ke Jepang.

“Misalnya beli tiket sendiri, mengatur perjalanan sendiri di Jepang, tidak lewat biro perjalanan (travel), hal tersebut masih tetap dilarang. Artinya dia pribadi akan mengajukan sendiri aplikasi visa pribadinya ke kedubes masing-masing negara. Perjalanan pribadi itu masih belum diperkenankan,” tekannya lagi.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.