Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Pemerintah Jepang akan meningkatkan kuota pemagang Tokutei Ginou No.1 (TG1) atau industri makanan beku dari yang semula 50.000 orang menjadi 90.000 orang.

“Jumlah TG untuk inudustri makanan akan ditingkatkan menjadi 90.000 orang per tahun dalam waktu dekat ini,” papar sumber Tribunnerws.com, Senin (22/8/2022).

Terkait kuota penerimaan WNA dalam “Specified Skilled Worker System” atau TG yang mengatasi kekurangan tenaga kerja, pemerintah mengurangi jumlah WNA di industri restoran dan akomodasi berdasarkan dampak virus corona.

Namun untuk industri makanan dan minuman atau industri yang membuat makanan beku dan lauk pauk pemerintah berencana untuk memperluasnya.

Baca juga: Hasil Survei Imigrasi: WNI Rata-rata Pinjam Uang Rp 31 Jutaan Sebelum Menjadi Pemagang di Jepang

Untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, orang asing dengan status tempat tinggal “Pekerja Terampil Khusus 1” (TG1) yang diperkenalkan tiga tahun lalu memenuhi syarat untuk diterima di 12 bidang seperti perawatan dan konstruksi, dan jumlah totalnya adalah 340.000 dalam lima tahun.

Terkait kuota penerimaan ini, pemerintah berencana mengkaji ulang untuk masing-masing bidang tanpa mengubah jumlah total, karena dampak virus corona telah menyebabkan perubahan besar pada situasi ekonomi.

Menurut kebijakan yang direvisi, permintaan sumber daya manusia asing stagnan, dan “industri restoran” akan berkurang lebih menjadi 20.000 yang tadinya lebih dari 30.000.

Kemudian industri akomodasi akan berkurang lebih dari semula lebih dari 10.000 menjadi maksimum hanya 10.000 orang saja.

Para pemagang sekitar 100 orang memasuki Jepang tanggal 29 Juni 2022 lewat bandara Narita Jepang
Para pemagang sekitar 100 orang memasuki Jepang tanggal 29 Juni 2022 lewat bandara Narita Jepang (Richard Susilo)

Selain itu, karena peningkatan permintaan global untuk semikonduktor dan lainnya, permintaan sumber daya manusia asing di industri manufaktur meningkat, dan jumlahnya meningkat hampir 20.000 menjadi sekitar 50.000.

Pemerintah berencana membuat keputusan kabinet tentang kebijakan tersebut pada akhir bulan Agustus ini dan segera diterapkan pada perekrutan pemagang TG di masa depan.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.