TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Agenda kebangsaan awal periode Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah menitikberatkan pada pengembangan SDM unggul dan pembangunan infrastruktur.

Dalam pembangunan infrastruktur, pemerintah sudah memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun harus dapat menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, kawasan wisata, serta dapat mendongkrak lapangan kerja baru.

Hal ini tertuang dalam pidato pelantikan Presiden Jokowi periode kedua tahun 2019.

Tahun 2022 ini, pemerintah sudah konsisten terhadap capaian-capaian perkembangan pembangunan infrastruktur, sebagaimana terdapat di dalam 5 poin penting yang disampaikan pada Pidato Kenegaraan pada 16 Agustus 2022 lalu.

Andira Reoputra, Wasekjen Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam keterangannya, Jumat (19/8/2022) mengatakan, di penghujung pemerintahan kabinet Jokowi Kedua (Kabinet Indonesia Maju) kemajuan bidang infrastruktur sangat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, baik secara langsung atau pun indirect benefits.

“Bukti ada konsistensi pak Jokowi yang sejak awal dilantik sudah menyatakan, selain human resource development, juga menaruh concern besar terhadap sektor infrastruktur – sebagai salah satu backbone perekonomian nasional. Hingga akhir Kabinet Indonesia Maju masih banyak proyek infrastruktur direalisasi,” kata Reo.

Baca juga: Inilah Rekomendasi Pembangunan Infrastruktur yang Sesuai Prinsip G20

Infrastruktur, kata Reo, merupakan salah satu variabel penting yang menjadi pertimbangan investor untuk investasi semua sektor; pertanian, industri, properti, perdagangan, yang derivasinya mengerek investasi sektor jasa, keuangan dan telekomunikasi, serta membuka lapangan kerja baru.

“Kalau infrastruktur memadai, maka dengan sendirinya investasi akan bergerak maju, menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, perbaikan jaringan logistik atau kualiatas Sislognas.”

Baca juga: Arsitek Harapkan Sentuhan Etnik yang Kuat di Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan IKN

Menurut Reo, saat Presiden Jokowi memimpin bersama Waprtes Jusuf Kalla, misalnya, tercatat proyek jalan (dalam empat tahun saja) sudah terealisasi sepanjang 3.432 Km, jalan tol 947 Km, jembatan 39,8 Km, dan jembatan gantung sebanyak 134 unit.

Selain itu, ada 10 bandar udara (bandara) baru yang dibangun di periode pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, seperti Bandara Miangasm Ketung, Tebeliang, Maratua, Morowali, Namniwel, Weru dan Koroway Batu.

Baca juga: G7 Umumkan Rencana Infrastruktur Senilai $600 Miliar untuk Tandingi China

“Kemajuan di bidang infrastruktur sudah sesuai target dalam delapan tahun pemerintahan Presiden Jokowi. Infrastruktur penting terhadap agenda kemajuan bangsa. Momentum Hari Kemerdekaan ke-77 bukti kongkrit bahwa membangun infrastruktur sejatinya adalah mewujudkan pertumbuhan untuk pemerataan ekonomi – sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Reo.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.