Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pergerakan reli Bitcoin selama beberapa hari terakhir terpantau jatuh ke zona merah, hingga membuat pasar kripto gagal mengambil momentum untuk terus bull run pada perdagangan Jumat (19/8/2022).

Pelemahan ini terjadi setelah Federal Reserve menyatakan bahwa pihaknya akan terus menaikkan suku bunga untuk mengendalikan laju inflasi di AS. Dimana pada periode Juli 2022 angka inflasi dipatok turun menjadi 8,5 persen, dari sebelumnya 9,1 persen.

Meski laju inflasi di AS telah menurun, namun menurut risalah dari pertemuan otoritas bank sentral AS pada 26 sampai 27 Juli kemarin pihaknya mengungkapkan bahwa inflasi di Amerika sejauh ini masih terlalu tinggi. Sehingga The Fed akan terus mendukung kenaikan suku bunga acuan sampai inflasi turun menjadi 2 persen.

Baca juga: Prediksi Skybridge: Bitcoin Bisa Sentuh 300 Ribu Dolar AS dalam 6 Tahun ke Depan

“Peserta mengamati bahwa inflasi tetap sangat tinggi dan jauh di atas tujuan jangka panjang Komite sebesar 2 persen,” jelas risalah tersebut, mengutip Decrypt.

Kondisi inilah yang membuat para investor khawatir hingga mereka nekat melepas aset -aset berisiko seperti saham dan koin kripto demi menghindari pembengkakan kerugian di tengah ancaman inflasi, Imbas dari ketegangan tersebut kini perdagangan pasar kripto cenderung bearish.

Menurut pantauan Coinmarketcap pada Jumat Sore, perdagangan Bitcoin dalam 24 jam terakhir terlihat melemah di angka 6,64 persen dan membuat harga koin kripto ini anjlok menuju ke level 21.824 dolar AS.  

Penurunan tersebut bahkan ikut mengerek bearish pada beberapa koin kripto lainnya, seperti Ethereum yang anjlok 5,90 persen hingga harganya bergeser turun di kisaran 1.737dolar AS. Tak hanya dua koin kripto diatas yang mengalami pelemahan nilai, rapor merah juga terjadi pada Shiba Inu yang ambrol 12,56 persen menjadi 0.00001296 dolar AS. Kemudian disusul Dogecoin yang ikut tergelincir sebesar 13, 84 persen menuju 0.06985 dolar AS dan Cardano (ADA) juga turun 12,57 persen ke posisi 0,4715 dolar AS.

Baca juga: Analis Kripto : Bitcoin Beri Sinyal Bearish Diramal Akan Jatuh di Bawah 10.000 Dolar AS

Belum diketahui sampai kapan pelemahan tersebut akan berlangsung, namun diprediksi kondisi bearish ini akan berlangsung selama beberapa pekan kedepan, mengingat kondisi pasar kripto global yang hingga kini terus mengalami perubahan volatilitas.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.