Sebanyak 200 perempuan berkebaya membentuk Barisan Penjaga Bendera Pusaka mengawal Bendera Merah Putih dari penyimpanannya di Monumen Nasional (Monas) bersama dengan Paskibraka dan Paspamres. Foto dok pribadi

jpnn.com, JAKARTA – Sebanyak 200 perempuan berkebaya membentuk Barisan Penjaga Bendera Pusaka mengawal Bendera Merah Putih dari penyimpanannya di Monumen Nasional (Monas) bersama dengan Paskibraka dan Paspamres.

Sementara, 18 orang perempuan berkebaya ikut dalam kirab mengiringi kereta kencana yang membawa Bendera Pusaka Merah Putih tersebut dari Monumen Nasional, untuk dikibarkan pada Upacara Kenegaraan Peringatan Kemerdekaan RI di Istana Merdeka.

Barisan berkebaya ini merupakan dukungan penuh Presiden Jokowi atas  gerakan memasyarakatkan tradisi berkebaya dan pendaftaran tradisi berkebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO, yang didorong oleh Putri Kus Wisnu Wardani, anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga salah satu pendiri Pertiwi Indonesia. 

Dukungan Presiden dan tingginya animo perempuan Indonesia dalam menggunakan kebaya dan kain nusantara berdampak positif pada pelestarian budaya, serta kemajuan ekonomi.

Adapun 200 lebih perempuan yang bergabung dalam Barisan Berkebaya Penjaga Bendera Pusaka ini mewakili berbagai komunitas peduli berkebaya di Indonesia seperti Kebaya Foundation, Perempuan Berkebaya Indonesia, Citra Kartini Indonesia, Sekar Ayu Jiwanta, Warisan Budaya Indonesia, Srikandi BNI, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, Bunda Milenial, Perempuan Indonesia Maju dan lainnya.

“Para perempuan yang sebagian besar adalah kaum ibu  sangat bersemangat melakukan yang terbaik dengan berlatih intensif bersama Kogartap 1 untuk sinkronisasi Barisan Berkebaya ini dengan Paskibra dan Paspampres yang bertugas dalam prosesi menjelang Upacara Kenegaraan Perayaan Kemerdekaan Indonesia di Istana Negara,” kata Dara Eriza Iswari, Sekjen Pertiwi Indonesia.

Melalui Barisan Berkebaya ini,  Pertiwi Indonesia sekaligus memperlihatkan bahwa tradisi berkebaya sebagai busana perempuan Indonesia sehari-hari adalah nyata sejak jaman dulu.

Kebaya dikenakan dalam berbagai kegiatan tanpa batasan tempat dan waktu, baik kegiatan sehari-hari, upacara-upacara tradisional maupun acara-acara resmi.

Barisan perempuan berkebaya ini merupakan dukungan penuh Presiden Jokowi atas gerakan memasyarakatkan tradisi berkebaya.


Artikel ini bersumber dari www.jpnn.com.