Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Anggota DPR RI Alifudin, mengingatkan kepada pemerintah dan masyarakat tentang solusi dari krisis pangan global dan penerapan keamanan pangan.
“Indonesia sekarang ini sedang dilanda krisis pangan, salah satunya melonjaknya harga-harga pangan, apalagi sekarang gandum, maka kita harus genjot produksi pangan lokal,” ujar Alifudin dalam keterangannya, Minggu (14/8/2022).
Alifudin menambahkan bahwa selain mendukung produksi pangan lokal, dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia pada masa Krisis Pangan Global ini, juga harus menerapkan keamanan pangan dalam menkomsumsinya.
Baca juga: Indef: Dukung Substitusi Industri Pangan Gandum dari Bahan Baku Lokal
“Jadi kalau pun krisis pangan melanda, kita sebagai masyarakat juga jangan lupa tetap menerapkan keamanan pangan dalam menkonsumsi makanan,” ucap Alifudin
Kenapa harus menerapkan keamanan pangan dalaman mengkonsumsi makanan, karena kalau tidak menerapkan akan berdampak terhadap tumbuh kembang anak atau stunting.
“Menjaga kewaspadaan makanan adalah salah satu cara cegah stunting,” imbuh Alifudin.
Alifudin pun menambahkan, bahwa selain bersama-sama dukung produksi pangan lokal, atau bisa dikatakan dukung konsumsi produk lokal.
“Tapi juga jangan lupa untuk menjaga keamanan makannya untuk kesehatan kita,” tutup Alifudin.
Diketahui, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (11/8/2022), impor gandum dan meslin Indonesia mencapai 4,359 juta ton dengan nilai 1,647 miliar dolar AS di sepanjang Januari-Mei 2022.
Impor gandum terbesar berasal dari Australia yang mencapai 1,569 juta ton dengan nilai 585,6 juta dolar AS. Adapun volume impor gandum Indonesia dari Negeri Kanguru tersebut mencapai 36 persen dari total keseluruhan impor.
Baca juga: Presiden Jokowi Kembali Ingatkan Ancaman Krisis Pangan
Negara kedua pemasok gandum terbesar yakni Argentina, dengan volume sebanyak 1,409 juta ton senilai 497,2 juta dolar AS. Diikuti Kanada dengan volume mencapai 572,6 ribu ton senilai 276,13 juta dolar AS.
Kemudian, yang berasal dari Brasil seberat 594,26 ribu ton senilai 211,23 juta dolar AS, lalu India mencapai 115,85 juta ton senilai 40,47 juta dolar AS.
Untuk negara lainnya, sumbangsih impor gandum ke Indonesia mencapai 98,15 ribu ton dengan nilai 36,9 juta dolar AS.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.