Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Kazakhstan diperkirakan akan mulai menjual sebagian minyak mentahnya melalui pipa minyak terbesar Azerbaijan, Azeri mulai bulan depan.
Ekspor minyak dari Kazakhstan menyumbang lebih dari 1 persen pasokan minyak dunia, atau sekitar 1,4 juta barel per hari.
Minyak dari Kazakhstan telah dikirim melalui Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) selama 20 tahun ke pelabuhan Novorossiysk di Laut Hitam Rusia, yang menyediakan akses ke pasar global.
Baca juga: Jerman Impor Minyak Mentah dari AS Sejak Rusia Batasi Ekspor Energinya
Melansir dari Reuters, pada bulan Juli Rusia mengancam akan menutup pipa CPC, sehingga mendorong pemerintah Kazakhstan dan produsen asing utama lainnya membuat kontrak untuk outlet lain sebagai tindakan pencegahan.
Namun hal tersebut tidak dapat mencegah risiko volatilitas lebih lanjut di pasar energi.
Tidak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu, harga minyak mentah global mencapai level tertinggi selama 14 tahun, mempertahankan harga rata-rata minyak di atas 100 dolar AS per barel pada bulan Juli.
Seorang sumber mengatakan, perusahaan minyak Kazakhstan Kazmunaigaz (KMG) sedang melakukan pembicaraan lanjutan dengan cabang perusahaan di negara Azerbaijan SOCAR, untuk mengizinkan 1,5 juta ton per tahun minyak Kazakhstan dijual melalui pipa Azeri, yang mengalirkan minyak ke pelabuhan Mediterania Turki di Ceyhan.
Sumber tersebut menambahkan, kontrak final akan ditandatangani pada akhir bulan ini, dengan aliran melalui pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan (BTC) mulai dilakukan pada bulan September.
Sementara dua sumber lainnya yang mengetahui masalah ini mengatakan, sebanyak 3,5 juta ton minyak Kazakhstan lainnya dapat mengalir melalui pipa Azeri pada tahun 2023 ke pelabuhan Supsa di Laut Hitam Georgia.
Bersama aliran minyak melalui pipa BTC, maka volumenya akan setara dengan lebih dari 100.000 barel per hari. KMG dan SOCAR menolak mengomentari kabar mengenai kesepakatan tersebut.
Dengan mengandalkan Azerbaijan, akan memungkinkan Kazakhstan untuk menghindari wilayah Rusia. Tetapi menurut sumber tersebut, dengan rute baru melalui pipa BTC, berarti Kazakhstan harus bergantung dengan armada kapal tanker yang lebih kecil untuk membawa minyaknya melintasi Laut Kaspia ke Baku, dari pelabuhannya di Aktau yang memiliki kapasitas cadangan terbatas.
Kazakhstan secara terpisah mengekspor minyak ural hingga 1 juta ton, atau 250.000 barel per hari, melalui sistem pipa Rusia ke Laut Hitam dan ke pelabuhan laut Baltik.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.