TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, membuat pernyataan yang memicu reaksi keras dari pemerintah Indonesia.
Vasyl Hamianin membandingkan pernyataan sikap Indonesia atas serangan Israel ke Gaza dengan serangan Rusia ke Ukraina lewat tweet yang diunggah pada 7 Agustus 2022.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah menegaskan akan mengawasi sikap Dubes Ukraina pasca dilakukan pemanggilan pada tanggal 9 Agustus 2022.
“Pada tanggal 9 Agustus 2022, Duta Besar untuk Amerika dan Eropa, Dubes Ngurah Swajaya telah memanggil Dubes Ukraina di Jakarta untuk menyampaikan ketidaksenangan pemerintah (displeasure), sekaligus mengecam postingan yang bersangkutan di media sosial yang mempertanyakan kebijakan luar negeri Indonesia,” kata Faizasyah di pengarahan pers mingguan Kemlu RI, Kamis (111/8/2022).
Jubir Kemlu mengatakan pernyataan Duta Besar Ukraina tersebut sangat tidak patut dilakukan seorang duta besar dalam rangka menjalankan misi diplomatik di suatu negara.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina: PBB Desak Zona Demiliterisasi, Barat Janjikan Bantuan Rp 22,8 T
Tindakan tersebut bertentangan dengan kaidah pelaksanaan tugas dan misi diplomatik seseorang sebagai duta besar.
“Tentunya ini juga merupakan sesuatu yang insulting bagi kita karena mengomentari dan menanyakan kebijakan Polugri (politik luar negeri) pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Jubir Kemlu mengatakan salah satu yang ditegaskan oleh pemerintah Indonesia saat memanggil Vasyl, bahwa pernyataannya di twitter tidak bisa diterima.
Pernyataan tersebut juga mencederai perasaan masyarakat Indonesia, karena mempertanyakan ekspresi masyarakat terkait suatu isu yang dihubung-hubungkan dengan isu di Ukraina.
“Kita akan mengamati sejauh mana yang bersangkutan memperbaiki sikapnya dalam memanfaatkan media, baik itu media formal maupun media sosial dalam aktivitas memperjuangkan kepentingannya di Indonesia,” kata Jubir Kemlu.
Sebelumnya Vasyl Hamianin lewat akunnya @VHamianin pada 7 Agustus 2022, menulis tweet yang mempertanyakan sikap Indonesia penyerangan brutal di Ukraina selama 5 bulan yang menewaskan sekira ratusan hingga ribuan anak, termasuk anak-anak muslim, dalam Bahasa Inggris.
“How about strong condemnation of brutal attacks on Ukraine during the last 5 month? And death of hundreds if not thousands of children, including muslim kids?’
Pantauan Tribunnews, tweet tersebut saat ini sudah dihapus oleh Dubes Ukraina.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.