TRIBUNNEWS.COM – Hari ini, Senin (8/8/2022), OPPO Indonesia meresmikan OPPO Gallery di Gandaria City Ground Floor sebagai bentuk interaksi dengan para pengguna OPPO dan pengguna smartphone pada umumnya.

OPPO Gallery ini yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat showcase produk unggulan OPPO, tetapi juga sebagai tempat berkumpul baru bagi para insan kreatif.

Chief Marketing Officer OPPO Indonesia, Patrick Owen mengatakan, “OPPO Gallery adalah showroom pertama yang mengedepankan eksplorasi teknologi di atas layanan transaksi dan purna jual produk. OPPO Gallery memiliki kualitas layaknya sebuah galeri seni yang didedikasikan untuk memberikan inspirasi mulai dari area ritel hingga area peraga.”

Patrick melanjutkan, “Penambahan OPPO Gallery di Gandaria City ini merupakan salah satu upaya kami untuk lebih dekat dengan pengguna. Konsep di OPPO Gallery di Gandaria City juga berbeda dengan di OPPO Gallery di Plaza Indonesia. Dengan demikian, masyarakat memiliki pengalaman yang berbeda ketika berkunjung ke dua lokasi.

OPPO Gallery Gandaria City menghadirkan konsep meeting point bagi pengguna OPPO untuk melakukan kolaborasi.

OPPO Gallery baru agustus
OPPO Gallery di Gandaria City.

“Kami percaya inovasi, teknologi akan bermanfaat dan berdampak besar jika dilakukan berkolaborasi dengan banyak pihak. Konsep ini terwujud dalam ruang yang lapang, spot diskusi yang banyak dan konsep store segar yang cocok untuk merangsang kreativitas,” lanjut Patrick.

Di OPPO Gallery Gandaria City pengunjung dapat menikmati karya seni kolaborasi OPPO dengan ROH Project yang dibuat oleh Bagus Pandega.

Karya ini berjudul A Pervasive Rhythm (Green) yang merupakan karya interaktif mengenai konsep hubungan antar manusia yang kini cenderung lebih intens terjadi melalui media digital

Terlebih lagi, hubungan manusia pascacovid-19 semakin berjarak karena percakapan dan pertemuan kerap berada di ruang virtual, dan smartphone menjadi gawai yang paling sering digunakan sebagai media komunikasi kini.

Karya ini terdiri dari 1250 lampu panel yang telah diprogram secara digital. Lampu-lampu tersebut kemudian menampilkan animasi mata manusia, yang akan dapat dilihat lebih jelas jika menggunakan kamera ponsel pintar. Melalui gestur ini, kita seakan dapat melihat perbandingan langsung antara realita kita dan realita digital yang menatap balik.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.