Maman Imanulhaq meminta semua pihak, terutama tokoh politik, memprovokasi umat beragama untuk saling menghardik satu sama lain

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Indonesia sebagai negara majemuk dihuni oleh berbagai suku bangsa, agama yang berbeda-beda, serta berbagai ras yang menjadi warga negaranya. Beruntungnya Indonesia punya Pancasila dengan semboyan saktinya “Bhinneka Tunggal Ika”. Perbedaan yang nyata di tengah masyarakat iti justru menjadi anugerah tersendiri. Peradaban di Nusantara menjadi lebih kaya, saling mengisi serta saling melengkapi antar kehidupan warga negaranya.

Oleh sebabnya, Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi, KH Maman Imanulhaq meminta jangan sekali-kali ada pihak yang mencoba-coba untuk memecah belah bangsa. Memprovokasi umat beragama untuk saling menghardik satu sama lain.

“Belajar dari kasus di India misalnya, saat ada politisi yang melecehkan Islam, umat akan bergejolak. Keharmonian jelas pasti rusak. Tidak hanya terjadi dalam lingkup India saja, namun menjalar sampai ke berbagai belahan dunia,” kata Maman Imanulhaq dalam siaran pers yang diterima oleh redaksi Jitunews pada Rabu (3/8).

Harlah PKB ke-24, Kiai Maman Gelar Lomba Karaoke Lagu “PKB Jaya 2024”

“Indonesia pasti jelas ambil sikap. Apalagi yang menyangkut pelecehan terhadap keyakinan agama,” tambahnya.

Menurut Kiai Maman, protes sudah terjadi di mana-mana, mulai dari organisasi masyarakat, legislatif, hingga eksekutif melayangkan protes keras terhadap India.

Kiai Maman pun turut mengecam keras pernyataan yang keluar dari 2 politisi India Sharma dan Jindal. Saat masih menjabat juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma mengolok-olok Al-Qur’an dan menyamakannya dengan ‘bumi itu datar’. Sharma juga disebut menghina Nabi Muhammad SAW, karena menikah dengan istrinya Aisyah saat masih muda.

“Bukan hanya Sharma, Hal serupa juga dilakukan oleh juru bicara BJP lain Naveen Jindal. Saat belum dipecat partainya, Jindal mengatakan penghinaan Islam di media sosial miliknya,” lanjutnya.

Kiai Maman mengatakan bahwa tidak ada tempat di dunia ini bagi mereka yang merusak kerharmonisan umat beragama. Ia mengaku tidak habis pikir pernyataan melecehkan Islam itu keluar dari 2 politisi India. Apalagi di India pula juga merupakan negara majemuk yang dihuni oleh berbagai umat beragama.

“Harga yang dibayar amat mahal bila keharmonisan dirusak oleh orang-orang yang tidak memiliki nalar kemanusiaan. Tentu saya mengecam keras pernyataan Sharma dan Jindal,” kata Kiai Maman kepada wartawan, Rabu (3/8).

Terakhir, Kiai Maman yang juga merupakan Founder KodiPest (Konten Digital Pesantren) ini berharap, jangan sampai kejadian ini terjadi di Indonesia, apalagi sampai menciptakan kerusuhan yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bukan Islamophobia, Abu Janda Sebut di Indonesia Hanya Ada Kristenphobia


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.