Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) resmi mengoperasikan Gardu Induk Digital (GID) 150 kV Sepatan II tahap kedua dan terakhir pada Senin (1/8/2022) pukul 15.37 WIB.

Pemberian tegangan atau energize tahap pertama telah dilakukan pada 30 November 2021 di bayline#2 dan trafo#2.

General Manager PLN UIP JBB Octavianus Padudung mengungkapkan bahwa proyek GID 150 kV Sepatan II merupakan Gardu Induk dengan teknologi yang mutakhir dan pertama di Indonesia.

Baca juga: PLN Batam Jangkau Pelanggan Internet Rumahan dengan Jaringan Full Fiber Optic

Menurut Octavianus, perbedaanya tidak hanya terletak dari unit bayline dan trafonya saja, melainkan secara keseluruhan teknologi yang digunakan juga mengalami peningkatan.

“Di tahap kedua ini telah menggunakan teknologi sistem full digital yakni terdapat CMO (Combined Measurement Optic) kombinasi antara CT Optic dan VT Optic serta penerapan CTO (Current Transformer Optic),” urainya Senin (1/8/2022).

Pada CMO dan CTO terdapat fungsi sensor optic yang terhubung ke Exchange Merging Unit (XMU) dimana selanjutnya data tersebut dikirim sudah dalam bentuk digital/Sample Value (SV).

Octavianus menambahkan GID merupakan suatu inovasi dari PLN dalam meningkatkan teknologi baru dalam sistem ketenagalistrikan tanah air.

“Pembangunan GID 150 kV Sepatan II menerapkan teknologi  full digital pada gardu induk konvensional, dengan penggunaan fibre optic yang lebih aman, lebih minim potensi gangguan, monitoring operasional lebih mudah, identifikasi gangguan lebih cepat dan tepat serta proses pembangunan menjadi lebih cepat,” ungkap Octavianus.

Baca juga: Kendaraan Listrik Makin Banyak Peminat, PLN Gencar Tawarkan Kemitraan SPKLU

Ia melanjutkan energize tahap kedua ini sekaligus menandakan selesainya pembangunan GID 150 kV Sepatan II. 

Praktis kapasitas total Gardu Induk ini menjadi 2×60 MVA dengan beroperasinya kedua trafo, melayani konsumen dengan mengalirkan listrik yang bersumber dari PLTU Lontar dan kemudian disalurkan melalui SUTT 150 kV Sepatan-Sepatan II. 

“Harpannya keandalan pasokan energi listrik di Provinsi Banten, khususnya wilayah sekitar yang merupakan wilayah perindustrian, semakin meningkat yang secara langsung dapat meningkatkan perekonomian melalui proyeksi pertumbuhan industri-industri baru serta dapat menciptakan lapangan kerja baru,” pungkasnya.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.