Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.CON, SAN SALVADOR – Runtuhnya pasar kripto dalam beberapa hari terakhir tampaknya dimanfaatkan El Salvador untuk mengeruk lebih banyak Bitcoin demi menambah cadangan devisa digitalnya.

Melalui pengumumannya presiden Nayib Bukele menyebut bahwa El Salvador telah menambah lagi likuiditas devisa digitalnya, dengan membeli 80 Bitcoin seharga 1,52 juta dolar AS atau setara Rp 22,7 miliar (Dengan satuan USD Rp 14,975).

Berkat pembelian tersebut kini El Salvador telah mengantongi 2.381 Bitcoin yang nilainya tembus hingga 103,9 juta dolar AS.

Dengan jumlah tersebut El Salvador menduduki peringkat 8 sebagai entitas terbesar yang memegang Bitcoin yang terdokumentasi publik, mengutip News Bitcoin.

Aksi borong ini dilakukan Bukele pada Kamis (30/6/2022) disaat harga masing-masing Bitcoin dipatok 19.000 dolar AS.

Namun tak lama dari aksi borong tersebut harga BTC pada perdagangan Jumat pagi terpantau anjlok ke level terendah yaitu di harga 18.784 dolar AS.

Baca juga: Analisis Teknikal: Tren Penurunan Bitcoin Dinilai Masih Wajar, Siklus 4 Tahunan

Meski hanya membeli 80 BTC namun pembelian tersebut adalah pembelian terbaik El Salvador, lantaran sejak awal El Salvador mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi yang sah. Pihaknya selalu membeli koin digital ini diatas harga 30.000 dolar AS.

Sayangnya aksi borong yang dilakukan Bukele ini mendapat kecaman keras dari pejabat negara hingga analis kripto di El Salvador, karena pembelian Bitcoin yang terus menerus dilakukan Bukele telah membuat kas kripto El Salvador terkuras hampir setengah persen.

Tak hanya itu lemahnya volatilitas Bitcoin yang cenderung tidak stabil membuat ekonomi negara bagian Amerika ini makin kesulitan dalam menyelesaikan kewajiban pada pinjamannya. Kondisi tersebut lah dikhawatirkan dapat memicu timbulnya resesi pada ekonomi El Salvador.

Mengingat beberapa hari terakhir skor kredit El Salvador telah mengalami penurunan drastis karena ketidakpastian masa depan keuangan negara. Meski begitu tampaknya hal tersebut tak menyurutkan semangat El Salvador untuk tetap terus menggunakan BTC sebagai aset transaksi.

“Berhentilah melihat grafik dan nikmati hidup. Jika Anda berinvestasi di BTC, investasi Anda aman dan nilainya akan tumbuh pesat setelah pasar beruang. Kesabaran adalah kuncinya,” cuit Bukele di akun Twitternya.

Sebagai informasi menurut pantauan di Coinmarketcap pada Sabtu pagi (2/7/2022) harga bitcoin saat ini masih terpantau melanjutkan bearish dengan jatuh sebanyak 5,33 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir, jatuhnya nilai tersebut lantas mengantarkan harga BTC menuju 19.248 dolar AS.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.