TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hari kemerdekaan Indonesia dimaknai dengan dorongan perlunya pengembangan teknologi di berbagai bidang disertai kemandirian internet.

Ahmad Faizun, pakar IT yang kini menjadi komisaris maplecode.id menjelaskan penerapan teknologi tepat guna dan tepat biaya terbukti mendorong pendapatan negara dan meningkatkan daya saing negara.

“Sekedar catatan, Indonesia peringkat Digital Competitiveness ranking 2021 ada di peringkat 53. Khusus di sektor pangan, Indonesia perlu mengawinkan teknologi dengan sektor pertanian. Contoh, program percontohan di desa kecil di Klaten, Jawa Tengah yang telah mampu membuat bibit unggulan dan praktik bercocok tanam dengan pupuk organik berhasil panen dengan hasil gabah kering panen 9 ton per ha, sebagai hasil minimum, dan 13-14 ton per ha untuk hasil maksimal,” kata Faiz, panggilan akrab pria yang juga menjabat sebagai komisaris utama minuman kesehatan Hygio ini, Rabu (17/08/2022), Rabu (17/8/2022).

“Bila ini diwujudkan, pendapatan per kapita di sektor ini, akan naik dua kali UMR yang sekarang ada di daerah tersebut sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional,” lanjutnya.

Berkaca pada dampak perang Rusia dengan Ukraina, Faiz menyebutkan selain penggunaan pupuk organik sebagai jurus ampuh mengurangi impor, program swadaya mandiri bisa didukung dengan teknologi tepat guna.

Sebagai contoh dirinya mengungkapkan penggunaan teknologi dapat mendukung penyaluran kredit melalui payment gateway dan e-wallet program kementrian secara tepat.

“Dengan langkah itu maka penyaluran pupuk, bibit dan subsidi lainnya bisa tepat guna karena e-KTP sudah bisa jadi alat pembayaran berbasis biometric,” ujarnya.

Sorotan lain terhadap perkembangan teknologi diarahkan Faiz pada fintech di Indonesia.

Menurutnya terobosan di sisi digital dan sistem kredit, harusnya tidak hanya di sektor konsumsi yang imbasnya mendorong kegandrungan masyarakat berhutang secara online hingga akhirnya meresahkan.

“Pemerintah bisa mendukung implementasi L/C (SKBDN) digital dan cash flow financing secara digital, dengan teknologi blockchain yang aman dan sudah diadopsi banyak bank International di banyak negara. Adopsi penyaluran kredit korporasi dengan keamanan berlapis, membuat transaksi keuangan semakin cepat, transparan dan menurunkan cost of fund secara keseluruhan,” ujarnya.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.