Jakarta: PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali membuktikan keunggulan dan kualitas NPK Pelangi JOS melalui Demonstration Plot (Demplot) komoditas kentang di Desa Linelean Kecamatan Modoinding, Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Demplot menggandeng Kelompok Tani Jaya Desa Linelean dengan peningkatan hasil mencapai 55 persen dari sebelumnya untuk masa tanam selama 120 hari.
 
Koordinator Penjualan Retail PKT Wilayah Sulamapa Deny Indra Pratama mengungkapkan dari perhitungan rata-rata hasil demplot kentang Modoinding mencapai 15,8 ton per hektare, dibanding perlakuan petani dengan hasil maksimal 9,9 ton per hektare. Hal ini menunjukkan penggunaan NPK Pelangi JOS mampu meningkatkan hasil panen kentang sebesar 5,9 ton per hektare.
 
“Dari demplot ini kita bisa melihat peningkatan produktivitas hasil pertanian, karena NPK Pelangi JOS sangat cocok untuk segala jenis tanaman. Mulai tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan,” kata Deny saat panen perdana demplot kentang di Desa Linelean Modoinding seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 17 Juli 2022.
 
Diungkapkannya, NPK Pelangi JOS sebagai produk terbaru PKT merupakan inovasi pertama di Indonesia yang memadukan fungsi pupuk NPK dan pupuk hayati dalam satu produk. Salah satu keunggulannya, NPK Pelangi JOS mampu menjadikan tanah makin kaya akan nutrisi tanpa harus kehilangan daya dukung lahan, sehingga petani lebih efisien dalam pemakaian.
 
Beberapa daerah yang telah melaksanakan uji coba demplot pun telah membuktikan efektivitas NPK Pelangi JOS, dengan peningkatan hasil panen pada berbagai komoditas seperti kentang, padi, sawi putih dan bawang merah. Rata-rata peningkatan hasil mencapai 15 persen sampai 50 persen dari sebelumnya, untuk penggunaan dosis 70 hingga 100 persen.
 
“Untuk itu kami berharap para petani tidak perlu ragu akan kualitas NPK Pelangi JOS. Jika diaplikasikan dengan perlakuan serta dosis yang tepat, unsur hara akan cepat terurai dan tersedia bagi tanaman sehingga tidak menjadi residu dalam tanah,” terang Deny.
 
Kelompok Tani Jaya Desa Linelean Steven Kapahang, mengakui keunggulan NPK Pelangi JOS setelah melihat peningkatan hasil panen kentang yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu produk terbaru PKT ini juga terbukti mampu meningkatkan kualitas tanaman, dimana biji kentang yang didapatkan jauh lebih besar dibanding perlakuan kebiasaan petani.
 
“Dari demplot ini kami membuktikan sendiri kualitas NPK Pelangi JOS, dan kedepan kami sangat merekomendasikan produk ini agar hasil panen tetap tinggi dan berkualitas,” ungkap Steven.
 
Keunggulan lain NPK Pelangi JOS juga terlihat saat masa tanam hingga panen dengan curah hujan yang tergolong tinggi. Kondisi ini biasanya cenderung membuat tanaman diserang jamur yang sulit dikendalikan, dan biji kentang hasil tanam pun terancam membusuk. Namun dengan penggunaan NPK Pelangi JOS, kentang masih dalam kondisi segar dan sehat, tanpa ada serangan jamur sedikitpun saat di panen.
 
“Ini menjawab persoalan dan kendala kami selama ini untuk menghasilkan kentang berkualitas. Kami pun mengimbau para petani untuk tidak ragu menggunakan NPK Pelango JOS, karena hasil yang didapatkan terbukti sangat baik,” tambah Steven.
 
Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Modoinding Renly Liow pun mengapresiasi kontribusi PKT dalam mendorong peningkatan hasil pertanian kentang di Desa Linelean melalui demplot yang dilaksanakan. Terlebih melihat hasil panen pasca penimbangan, didapati berat kentang mencapai 0,6 kilogram per pohon, dari sebelumnya hanya berkisar 0,4 kilogram per pohon.
 
Dari jumlah tersebut, produktivitas kentang Linelean kedepannya sangat berpotensi meningkat drastis dengan penggunaan NPK Pelangi JOS, untuk standar 40 ribu pohon per hektare dengan perkiraan hasil rata-rata 20 ton per hektare. “Melihat hasil yang didapatkan, panen kentang kali ini merupakan yang terbaik, ditengah kondisi cuaca yang tidak menentu,” ucap Renly.
 
Melihat keterbatasan kuota pupuk bersubsidi saat ini, kehadiran NPK Pelangi JOS sebagai salah satu produk non subsidi PKT dinilai bisa menjadi jawaban untuk peningkatan produktivitas dengan hasil yang teruji, sehingga ketergantungan petani akan pupuk bersubsidi bisa terus ditekan.
 
Dirinya pun berharap PKT dapat terus melakukan pendampingan bagi para petani agar produktivitas serupa mampu dicapai dengan lebih optimal. Apalagi Kecamatan Modoinding merupakan daerah penghasil dan penyalur tanaman hortikultura terbesar, khususnya untuk kawasan Indonesia Timur dan sebagian Indonesia Tengah.
 
“NPK Pelangi JOS ini bisa menjadi solusi bagi petani untuk mendorong produktivitas kentang khususnya di Kecamatan Modoinding ini, sehingga hasil pertanian kedepan mampu meningkat lebih signifikan,” pungkas Renly.
 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.