Tangerang: Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tangerang didukung naik kelas melalui teknologi pemantauan secara realtime. Pelaku UMKM dapat melacak lokasi barang yang dikirim.
 
“Ada aplikasi mobile TMS yang praktis dan anti ribet. Aplikasi itu untuk membantu UKM di bidang logistik dan transportasi memantau informasi aliran barang dalam satu genggaman dan real time,” kata Co-founder McEasy, Raymond Sutjiono, melalui keterangan tertulis, Minggu, 14 Agustus 2022.
 
Teknologi itu disediakan startup penyedia solusi digital berbasis Software-as-a-Service (SaaS) untuk manajemen dan pelacakan kendaraan logistik, McEasy. Mereka menghadirkan Vehicle Smart Management System (VSMS), Transportation Management System (TMS), dan Smart Driver Apps.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Co-founder McEasy, Raymond Sutjiono berharap UKM yang bergerak di bidang logistik di Indonesia dapat mulai meninggalkan penggunaan kertas dan pena. Sejalan dengan misi Presiden Joko Widodo, yang ingin membawa digitalisasi dan kemajuan di sektor logistik.
 

“Kami memberikan solusi digital yang lebih sederhana dari sistem konvensional dan peningkatan efisiensi operasional,” ujar dia.
 
Raymond menuturkan, melalui TMS bisa melacak posisi kendaraan dan seluruh biaya operasional secara transparan. Pelaku UMKM tak perlu repot untuk memeriksanya secara manual.
 
“Para pemain UKM di sektor logistik dan transportasi membutuhkan solusi digital yang mampu memecahkan tantangan hingga ke tingkat paling dasar,” katanya.
 
Menurut Raymond, kehadiran solusi-solusi ini membantu semua pelaku bisnis logistik, mulai dari UKM, perusahaan manufaktur dan distribusi hingga perusahaan brand besar yang telah memiliki armada sendiri.
 
“Terlebih sejak adanya regulasi pemerintah yang mewajibkan angkutan umum orang untuk memasang alat pemantau pergerakan kendaraan elektronik atau Global Positioning System (GPS), banyak perusahaan transportasi umum seperti bis yang membutuhkan integrasi sistem GPS dalam dashboard VSMS McEasy,” jelasnya.
 
Saat ini, Raymond berharap, pihaknya bisa mewujudkan gerakan 1 juta kendaraan untuk menciptakan ekosistem transportasi dan logistik yang terkoneksi, memiliki visibilitas, dan memiliki integrasi dari hulu ke hilir.
 
“Targetnya, mendigitalisasi dan mengintegrasikan setidaknya satu juta unit kendaraan roda empat ke dalam ekosistem logistik dan transportasi McEasy hingga tahun 2025,” ungkapnya.
 

(ADN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.