SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Hilangnya jumlah ayam piaraan milik Roni, warga Gang Flamboyan Blok B/12 Perumda, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan, kini sudah terjawab. Ternyata berkurangnya ayam piaraan Roni karena dimangsa seekor ular piton jenis Sanca Bodo sepanjang 3 meter yang selama ini rajin menyambangi kandang ayam miliknya.

Ular sanca itu ditemukan dan ditangkap petugas pemadam kebakaran (damkar) di dalam kandang ayam milik Roni, Rabu (6/7/2022) sekitar pukul 05.30 WIB. Roni merupakan peternak ayam Gaok ras Madura dan ayam Pelung.

Begitu sadar ada ular di dalam kandang ayamnya, Roni langsung menghubungi Sekretaris Satpol PP Bangkalan, Ari Murfianto agar bisa mendatangkan personel damkar. Hal itu ditempuh Roni karena memang tidak ada niatan untuk membunuh ular tersebut.

Ia mengungkapkan, ular masuk kandang melalui celah yang disediakan selebar kepala ayam untuk memberikan keleluasaan ayam-ayamnya mencaplok makanan. Namun ular itu ternyata tidak keluar melalui jalan serupa karena terganjal perutnya yang kekenyangan karena baru menelan ayam.

“Sepertinya ular itu sudah langganan karena beberapa hari sebelumnya 2 ayam jantan raib. Tadi malam saat memeriksa kandang, saya dapati satu ayam jantan mati namun saya tidak melihat keberadaan ular. Sepanjang malam saya berpikir, apakah terkena penyakit?,” ungkap Roni ketika dihubungi SURYA.

Sekedar diketahui, Sanca Bodo atau Python Bivittatus adalah sejenis ular besar dari suku Pythonidae. Awalnya ular ini adalah anak jenis dari Python Molurus atau Sanca India. Namun sekarang dijadikan pengelompokan tersendiri dan tersebar di beberapa daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara.

Sanca Bodo memiliki ukuran panjang mulai dari 3 meter hingga 6 meter dengan berat mencapai 160 KG. Dalam sekali bertelur bisa mencapai 40 butir bahkan lebih. Telur-telur akan menetas setelah dierami selama 60-80 hari. Panjang anak yang baru menetas berkisar antara 6-7 centimeter.

Rumah Roni berlokasi paling ujung, kandang ayam gaok dan pelung yang berjumlah sekitar 40 ekor itu berdekatan dengan rawa atau lahan telantar. Rawa tersebut biasanya memang dimanfaatkan warga sebagai tempat ajang balap kelinci.

“Saat lomba ada beberapa kelinci lepas dan pemiliknya mencari ke pekarangan rumah saya. Kelinci itu raib begitu saja, mungkin dimakan ular itu,” pungkas Roni.

Tidak berselang lama, Komandan Peleton Damkar Satpol PP Bangkalan, Sodik Johan Wahyudi bersama dua rekan ditambah dua anggota Tim Naga Mendel Bangkalan tiba di lokasi. Evakuasi terhadap ular piton itu hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 10 menit.

“Ketika kami tiba di lokasi, ular itu berada di dalam kandang ayam. Panjang ular sekitar 3 meter, namun gerakannya sudah lambat karena perutnya sedikit membesar setelah memangsa seekor ayam,” ungkap Sodik yang juga Ketua Tim Naga Mendel.

Selama ini, Damkar Satpol PP Kabupaten Bangkalan yang merupakan pelaksana dari pemerintah tidak hanya bertanggung jawab membantu masyarakat dalam penanganan kebakaran. Namun juga kerap terlihat dalam sejumlah aksi lain.

Mulai dari evakuasi penyelamatan korban kecelakaan, bencana alam, evakuasi gawat darurat hingga urusan satwa seperti pemindahan sarang tawon vespa dari rumah warga.

“Kami pernah menangkap biawak, melepas cincin yang susah dilepas karena jemari sudah bengkak. Termasuk beberapa waktu lalu kami melepas sebuah gelang dari lengan yang kondisi lengannya sudah membusuk,” pungkas Sodik. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.