Ternyata plot pembunuh terhadap petinggi di Jepang sudah terjadi sebelum Shinzo Abe ditembak. Beberapa profil pembunuhun tingkat tinggi di Jepang sangat mencengangkan.
Pembunuhan profil tinggi dan upaya pembunuhan yang mengguncang Jepang termasuk plot untuk membunuh Ryoma Sakamoto, Kaisar Hirohito, berbagai perdana menteri dan politisi, serta Charlie Chaplin dan pewaris takhta Rakhmanto.
1. Ryoma Sakamoto – Insiden Omi-ya
Pembunuhan salah satu tokoh paling ikonik dalam sejarah Jepang adalah misteri yang masih belum terpecahkan. Ryoma Sakamoto memainkan peran penting dalam menjatuhkan Keshogunan dengan menengahi kesepakatan damai antara provinsi yang bertikai di Satsuma (Prefektur Kagoshima) dan Choshu (Prefektur Yamaguchi). Akibatnya, ada banyak kelompok yang keluar untuk mencarinya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pada Maret 1866, Sakamoto diselamatkan oleh istri dari Ryo Narasaki saat tinggal di Teradaya Inn di Kyoto. Dia berlari telanjang dari bak mandinya untuk memperingatkan aktivis anti-Tokugawa tentang serangan yang akan datang. Dia mampu menangkal penyerang dengan pengawalnya Shinzo Miyoshi tetapi keberuntungannya habis pada tahun berikutnya.
Pada 10 Desember 1867, Sakamoto sedang beristirahat di Omi-ya (toko kecap dan penginapan) Kyoto dengan mantan pengawal pegulat sumonya Tokichi Yamada dan temannya Shintaro Nakaoka ketika seorang pria datang meminta untuk menemuinya.
Yamada membukakan pintu. Dia adalah orang pertama yang dibunuh. Sekelompok pria menaiki tangga untuk membunuh Sakamoto. Nakaoka dapat menjelaskan apa yang terjadi tetapi tidak dapat mengidentifikasi para pelakunya. Dia meninggal dua hari kemudian.
Isami Kondo, pemimpin Shinsengumi (pasukan polisi khusus yang berbasis di Kyoto yang melindungi Keshogunan) dieksekusi karena kejahatan tersebut. Pada tahun 1870 Nobuo Imai mengklaim pasukan polisinya, Mimawarigumi, bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Namun, ada keraguan tentang kebenaran klaimnya. Lebih dari 150 tahun kemudian, sejarawan terus memperdebatkan identitas para pembunuh.
2. Nicholas II – Insiden Otsu
Pada April 1891 Tsarevich Nicholas Alexandrovich II melakukan pemberhentian resmi di Jepang dalam perjalanan ke Vladivostok untuk upacara menandai pembangunan Jalur Kereta Api Trans-Siberia. Sementara dia melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar tentang budaya yang eksotis, Kaisar Meiji melihat kunjungan itu sebagai kesempatan untuk memperkuat hubungan Rusia-Jepang.
Selama tinggal di Jepang, Nicholas…
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.