SURYA.CO.ID, BLITAR – Jalur utama Blitar-Malang bisa disebut jalur maut karena banyak truk mengalami kecelakaan bahkan menelan korban jiwa. Termasuk kejadian tergulingnya truk bermuatan koral akibat menghantam rumah warga di jalan antarkabupaten, Senin (15/8/2022) sore, yang belakangan membuat warga setempat terheran-heran.

Warga Dusun Karangsono, Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar yang mencoba menolong sopir truk nopol AG 8250 UI itu, pantas heran. Karena sopir truk, Arif (30), warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, selamat tanpa terluka sedikit pun.

Padahal kejadian tersebut sangat mengejutkan, karena truk sampai oleng ke kiri lalu menghantam rumah warga sebelum kemudian badan truk terbanting keras ke aspal. Guncangan keras pada kabin truk itu diperkirakan membuat sopir terluka parah.

Tetapi ternyata si sopir tidak mengalami luka sedikit pun, ketika ditolong warga untuk keluar dari kabin kemudi yang terguling. “Ia tidak sampai dilarikan ke rumah sakit karena tidak apa-apa. Kami menyelamatkan sopir itu dengan mengeluarkanya dari pintu kiri karena truknya terguling ke kanan,” ujar Oki (36), salah satu warga yang ikut mengevakuasi sopir.

Menurutnya, kecelakaan terjadi di jalan raya Malang-Blitar atau tepatnya di depan SPBU Desa Siraman. Tidak diketahui jelas penyebabnya namun terjadi ketika truk bermuatan koral itu melaju dari arah Barat atau Kota Blitar. Saat itu truk dalam perjalanan mengirim batu koral dari Desa Pagar Woco, Kecamatan Kesamben.

“Jalan sini lebar dan kondisinya selalu sepi kendaraan meski jalur besar karena jurusan Malang-Blittar,” paparnya.

Saat terjadi kecelakaan, lalu lintas di jalur utama itu memang juga sepi. Namun informasinya, saat truk melaju kencang dari arah Barat, tiba-tiba mobil pikap yang ada di depannya akan berbelok ke kanan.

Pikap yang tidak diketahui nopolnya itu hendak menyeberang ke arah SPBU yang ada di sisi Selatan jalan raya itu. “Mungkin sopir truk itu gugup karena ada pikap di depannya berbelok ke seberang jalan,” ungkapnya.

Karena panik itu, sopir tidak membanting setir ke kanan truk itu, namun ke kiri. Truk yang sedang melaju kencang langsung menghantam pagar tembok rumah Suhadi (67), di tepi jalan raya itu. Karuan, truk itu terguling ke kanan dan batu koralnya tumpah langsung menutupi jalan.

“Mungkin truk itu dipaksakan masuk ke kiri saat pikap di depannya akan berbelok ke SPBU sehingga menabrak pagar. Untungnya si pemilik rumah tidak sedang duduk di depan,” tuturnya.

Begitu terdengar suara BRAAK cukup keras, warga terperanjat dan langsung semburat keluar rumah. Mereka melihat truk sudah terguling ke kanan atau ke arah jalan. Warga beramai-ramai menolong sopirnya dengan membuka paksa pintu kiri yang menghadap ke atas.

“Kami khawatir dengan keadaan sopir sehingga kami ramai-ramai naik untuk mengeluarkannya. Luar biasa, ia selamat, bahkan yang membuat heran, ia tidak terluka,” paparnya.

Meski sopirnya sudah berhasil dievakuasi namun warga masih harus mengurai arus laliu lintas. Sebab, kendaraan dari dua arah, yakni arah dari Malang dan Kota Blitar tak bisa melintas karena jalan di depan SPBU tertutup tumpahan batu kooral.

Akhirnya untuk menghindari tumpahan batu koral, semua kendaraan dari kedua arah dimasukkan ke SPBU dengan bergantian. “Kami maasih menyelidiki penyebabnya namun truknya sudah kami amankan,” kata AKP Aditya Yasa Putra, Kasatlantas Polres Blitar. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.