Jakarta: Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merupakan salah satu program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).  Progam ini memberikan fasilitas penuh bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja serta dapat dikonversi maksimal 20 SKS.
 
“Teman-temen jangan takut karena akan ada mentor yang akan mendampingi teman-teman selama proses belajar di MSIB. Mulai project base learning bahkan juga mendapatkan relasi di dunia kerja,” ucap Achmad Faidz Mufidi, Employer Branding Intern, alumnus MSIB dalam sosialisasi MSIB di depan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang digelar secara daring, dilansir dari laman Unair, Sabtu 2022.
 
MSIB itu dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Mulai semester III sesuai dengan kriteria setiap jenjang studi, baik diploma maupun sarjana.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Jadi, teman-teman yang mungkin sekarang menginjak semester III atau semester V bisa banget nih langsung daftar atau teman-teman yang sedang menunggu waktu yudisium serta berkenan untuk tidak melakukan yudisium selama program juga diperbolehkan,” tambahnya.
 
Faidz juga menegaskan, bahwa program tersebut harus diikuti full time dan tidak boleh dikerjakan bersamaan dengan kegiatan apapun. Seperti halnya, kerja, kuliah, atau magang lainnya sesuai dengan pernyataan yang ada pada Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM).
 
“Jadi, di MSIB, ketika teman-teman sudah mengikuti salah satu program kampus merdeka A, maka tidak boleh juga mengikuti kampus merdeka B. Artinya harus memilih salah satu,” tegas Faidz.
 
Pendaftaran MSIB dapat dilakukan melalui web kampus merdeka dan melengkapi seluruh alur pendaftaran.

Tips Memilih Program MSIB Terbaik

Faidz menjelaskan bahwa setiap program MSIB adalah program terbaik asalkan sesuai dengan passion masing-masing pendaftar. “Jadi, yang terpenting di sini teman-teman harus mengenal karier masa depan teman-teman sendiri. Selanjutnya menentukan passion diri lalu membuat pertimbangan berdasar skill apa sih yang belum teman-teman dapatkan untuk menunjang karier di masa depan. Dengan begitu, teman-teman bisa menentukan mana program yang possible di MSIB ini,” ujar Faidz.
 
Bukan hanya itu, faidz juga menjelaskan bahwa Curriculum Vitae (CV) juga menjadi salah satu poin dalam seleksi MSIB. Beberapa poin pentingnya CV harus relevan dengan program yang dipilih, terlihat sederhana namun memuat semua informasi tersampaikan.
 
Selain itu, persiapan diri yang matang saat menghadapi interview. “Yang harus teman-teman lakukan di sini adalah mempersiapkan dan melakukannya. Ini bukan tentang pemahaman dan apa yang sudah diketahui, ini tentang bagaimana kita melakukannya. Semua hal ada di teman-teman apakah ingin mencoba atau tidak semuanya kembali ke kalian masing-masing,” tutup Faidz.
 

 

(CEU)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.