New York: Tersangka kasus penikaman novelis Salman Rushdie, Hadi Matar, memiliki kontak dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), menurut laporan sejumlah petinggi intelijen.
 
Berasal dari Fairview, New Jersey, Amerika Serikat (AS), Matar mengaku tak bersalah atas upaya percobaan pembunuhan dan penyerangan terhadap Salman Rushdie yang terjadi di New York pada Jumat pekan kemarin.
 
“Tersangka penikaman pernah melakukan kontak langsung dengan beberapa anggota Korps Garda Revolusi Iran di media sosial,” lapor majalah Vice, mengutip keterangan sejumlah petinggi intelijen Eropa dan Timur Tengah.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dikutip dari The National News, Senin, 15 Agustus 2022, Matar ditahan tanpa diberi kesempatan bebas dengan uang jaminan, karena tim jaksa mengatakan pria itu telah melakukan “serangan berencana, tertarget, dan tanpa provokasi” terhadap Salman Rushdie.
 
Penikaman terhadap Salman Rushdie, penulis novel The Satanic Verses (Ayat-Ayat Setan), terjadi saat dirinya hendak memberikan kuliah umum di Institusi Chautaqua di New York pada Jumat kemarin. Pria 75 tahun itu mengalami luka serius di bagian leher, perut, lengan, dan juga mata.
 
Dirawat di sebuah rumah sakit di Pennsylvania, Salman Rushdie dikabarkan sudah tidak lagi dipasangi ventilator dan bisa kembali berbicara.
 
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengecam Iran atas penikaman yang menimpa Salman Rushdie. Ia mengatakan bahwa Iran telah menghasut kekerasan terhadap sang novelis dari generasi ke generasi.
 
Ia merujuk pada fatwa seruan pembunuhan terhadap Salman Rushdie yang dikeluarkan pemimpin agung Iran di tahun 1989.
 
“Di saat aparat penegak hukum terus menginvestigasi serangan ini, saya teringat kembali atas adanya kekuatan jahat yang berusaha merusak hak-hak ini, termasuk melalui ujaran kebencian dan hasutan kekerasan,” sebut Blinken.
 
“Secara spesifik, institusi negara Iran telah menghasut kekerasan terhadap Rushdie dari generasi ke generasi, dan media nasionalnya belakangan ini memuji-muji upaya pembunuhan (di New York). Ini merupakan tindakan tercela,” sambung dia.
 
Pemerintah Iran belum mengeluarkan pernyataan resmi atas penikaman Salman Rushdie. Namun laporan di beberapa media nasional Iran menggambarkan Salman Rushdie dalam konotasi negatif, menggambarkannya sebagai sosok Islamofobia dan penulis buku “anti-Islam.”
 
Baca:  Menlu AS Kecam Iran atas Hasutan Kekerasan terhadap Salman Rushdie
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.