Direktur PT Diamondfair Ritel Indonesia, anak usaha Diamond yang berfokus pada ritel online-offline, Melissa Huang menjelaskan, kondisi ini memaksa mereka untuk terus berinovasi, sehingga menciptakan berbagai cara agar masyarakat tidak takut minum susu.
“Kami tidak ingin budaya baik bagi kesehatan masyarakat itu hilang. Melalui bisnis ritel bernama Diamondfair, Diamond Group berupaya terus dekat dengan masyarakat,” ujar Melissa, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 29 Agustus 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dampak PMK pada Diamond Group sempat membuat volume produksi pembuatan susu berkurang. Namun pihak manajemen berprinsip, segala sesuatu yang berdampak buruk bagi konsumen harus ditolak. Karenanya, mereka menjaga agar susu baku yang mereka dapatkan dari peternak tetap sesuai standar, karena kesehatan konsumen yang utama.
“Susu Diamond melewati proses sterilisasi menggunakan metode UHT (Ultra High Temperature) dengan suhu minimal 137 C, sementara untuk susu segar minimal 110 C,” jelas Melissa.
Oleh sebab itu, lanjut dia, konsumen tidak perlu takut mengonsumsi produk susu Diamond, karena aman sebab telah melewati serangkaian uji coba kelayakan yang ketat. Dia mengatakan, setelah perlahan suplai susu baku membaik, maka gerakan rajin minum susu harus terus digencarkan.
Harga terjangkau
Melissa menjelaskan, acara ini pertama kali digelar pada Juni 2022, dan langsung menyita perhatian masyarakat, tempat lokasi bazaar digelar. Via sosial media, kemudian banyak masyarakat meminta agar kegiatan itu dilanjutkan. Dalam ajang pasar murah ini, Diamondfair mengarahkan konsumen untuk datang berbondong-bondong.
“Awalnya, kami hanya membuat bazaar Diamondfair sebulan hanya satu hari. Namun setelah menerima banyak permintaan publik, sekarang bazaarnya kami tambah menjadi tiga hari dalam satu bulan,” jelas Melissa.
(AHL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.