Presiden China dan AS melakukan pembicaraan telepon pada Kamis (28/7) dan membahas sejumlah hal, terutama soal isu Taiwan

BEIJING, JITUNEWS.COM – Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden bahwa kebijakan luar negeri AS mengenai Taiwan sangat berbahaya dan pada akhirnya hanya akan menjadi bumerang bagi Washington. Pernyataan itu terlontar dalam panggilan telepon kelima mereka sejak Joe Biden menjabat sebagai Presiden AS, yang dilakukan pada Kamis (28/7).

“Orang yang bermain api pasti akan membakar dirinya sendiri,” kata Xi Jinping dilaporkan kepada Biden, menurut China Central Television (CCTV).

“Kami sangat menentang separatisme dan ‘kemerdekaan Taiwan’, serta campur tangan dari kekuatan eksternal,” tambahnya.

Kemenlu AS Diminta Segera Nyatakan Rusia sebagai Negara Pendukung Terorisme

CCTV menambahkan bahwa “kedua kepala negara memiliki komunikasi dan pertukaran mendalam tentang hubungan China-AS dan masalah yang menjadi perhatian bersama.”
Dalam panggilan yang dilaporkan berlangsung selama 2,5 jam tersebut, Xi Jinping dan Joe Biden membahas sejumlah topik, mulai dari isu Taiwan hingga konflik perdagangan yang sedang berlangsung antara dua ekonomi terbesar dunia.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Gedung Putih mengatakan Biden “menggarisbawahi bahwa kebijakan Amerika Serikat tidak berubah dan bahwa Amerika Serikat sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.”

Sebelumnya, beredar kabar yang menyebut jika Ketua DPR AS Nancy Pelosi berencana mengunjungi Taiwan pada Agustus tahun 2022 ini. Berita tersebut jelas membuat China meradang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, pada pekan lalu mengatakan bahwa perjalanan Pelosi ke Taipei akan berdampak besar pada hubungan bilateral AS- Cina.

“Jika AS bersikeras untuk mengambil jalan yang salah, China akan mengambil langkah tegas dan kuat untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya. Semua konsekuensi berikutnya akan ditanggung oleh pihak AS,” kata Zhao, dikutip RT.com.

Sementara itu, Gedung Putih dan Kementerian Pertahanan AS juga telah mencoba untuk mendesak Pelosi membatalkan rencana kunjungannya ke Taiwan dengan memperingatkan bahwa hal itu akan secara drastis memicu ketegangan yang bisa saja berubah menjadi konflik militer.

China selama ini masih menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya, dan melihat dukungan AS untuk pemerintahan di Taipei sebagai bentuk intervensi asing dalam urusan dalam negeri China.

Miskomunikasi Antara Negara Barat dengan Rusia dan China Bisa Picu Perang Nuklir


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.