SURYA.CO.ID – STIT Al Fattah dan Universitas Billfath Lamongan menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif berbasis Participatory Action Research (PAR), mulai 8 Juli hingga 31 Agustus 2022.

KKN Kolaboratif berlangsung serentak di 25 Desa yang terletak di 3 kecamatan Lamongan Selatan (Bluluk, Ngimbang, dan Sukorame).

Selain bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai wujud pengabdian pada masyarakat, kerjasama dua kampus ini juga bertujuan untuk mendukung program pembangunan Pemkab Lamongan, yang fokus pada potensi masing-masing desa. 

Acara pemberangkatan dan penerimaan KKN PAR STIT Al Fattah dan Universitas Billfath Lamongan dilaksanakan secara serentak di tiga kecamatan.

Saat penerimaan di pendopo Kecamatan Sukorame, Plt Camat Sukorame Ahmad Kurniawan,S.STP.M.Si menyampaikan apresiasi dan harapan kepada mahasiswa KKN untuk membantu masyarakat menggali potensi wilayah kecamatan Sukorame.

Menurutnya, hal ini senafas dengan slogan “Sukorame Bangkit”.

Dalam kesempatan tersebut, Wawan, panggilan akrabnya, berharap hasil KKN Kolaboratif nantinya dapat membantu masyarakat Sukorame.

“Sukorame ini wilayah terdepan Kabupaten Lamongan. Dulu dianggap sebagai wilayah terdalam atau pelosok, tetapi kini Sukorame harus bangkit menjadi daerah yang memiliki produk unggulan daerah” ujarnya dalam serah terima Mahasiswa KKN di Pendopo Kecamatan Sukorame.

Pada kesempatan yang sama, NUR ZAINI, M.Si selaku Ketua STIT Al Fattah, sekaligus mewakili Rektor Universitas Billfath di hadapan para mahasiswa menyampaikan beberapa pesan penting.

KKN yang digelar selama 43 hari, harus mampu menjaga nama baik almamater serta mau berbaur dengan masyarakat.

“Hal ini tentu akan memengaruhi keberterimaan masyarakat terhadap peserta KKN dalam menjalankan programnya. Mahasiswa akan memeroleh kemudahan dalam melakukan observasi dan mengambil data sebagai bagian dari program Partisipatory Action Research,” ujarnya

Kegiatan KKN Kolaboratif yang digagas oleh STIT Al Fattah dan Universitas BIllfath ini merupakan wujud implementasi dari MoU yang sudah diteken oleh kedua pimpinan perguruan tinggi tersebut untuk meningkatkan progresivitas kampus dalam menjalankan tugas Tri Darma Perguruan Tinggi.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia KKN Khumaidi Abdillah, menyampaikan KKN Kolaboratif berbasis PAR ini diharapkan menjadi manifestasi jangka menengah dan berkelanjutan bagi program pengabdian masyarakat oleh STIT Al Fattah dan Universitas Billfath Lamongan, sehingga KKN lebih terukur dengan capaian yang lebih konkret dan berkelanjutan.

”Kampus ini harus memiliki desa binaan dan dapat dijalankannya program berkelanjutan. Itulah mengapa tiga kecamatan tersebut menjadi fokus KKN kami tahun ini, karena melihat potensi di tiga kecamatan tersebut cukup besar, salah satunya desa-desa yang memiliki jejak bersejarah di kabupaten Lamongan dan cukup potensial menjadi desa wisata sejarah,” ungkapnya.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.