“Upaya untuk meningkatkan produksi migas nasional terus dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), jumlah sumur pengembangan yang telah dibor tahun ini jumlahnya hampir dua kali lipat dari jumlah sumur tahun lalu,” kata Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara melalui keterangan tertulis, Kamis, 13 Juli 2022.
Menurut Benny, masifnya kegiatan pengeboran sumur pengembangan menjadi fokus utama SKK Migas karena akan berkontribusi langsung terhadap peningkatan produksi migas nasional.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia pun melanjutkan, realisasi pengeboran sumur pengembangan tersebut masih sejalan dengan rencana SKK Migas di 2022 meskipun masih ada beberapa kendala dalam perizinan dan ketersediaan rig yang menyebabkan beberapa keterlambatan kegiatan pengeboran.
“Namun dengan koordinasi dan kerja sama yang baik dengan pemangku kepentingan, SKK Migas berhasil meminimalisasi keterlambatan realisasi pengeboran,” ujarnya.
Benny juga menyampaikan, hasil yang diperoleh dari sumur-sumur yang telah dibor cukup menggembirakan, dia menyampaikan terdapat empat sumur pengembangan baru di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang mulai dibor pada April 2022 yang berhasil memberikan laju alir awal produksi untuk masing-masing sumur melebihi 1.000 BOPD (barel minyak per hari).
“Keempat sumur tersebut berasal dari Lapangan Petani di WK Rokan, ada 22 sumur pengembangan yang akan dibor sepanjang 2022. Status saat ini sudah ada 11 sumur yang onstream dengan total laju alir awal produksi sebesar 6.760 BOPD, hasil ini jauh melampaui target perkiraan produksi yakni 2.192 BOPD,” sebutnya.
Mengacu pada hasil tersebut, Benny mengatakan pihaknya optimis akan dapat memperoleh tambahan produksi minyak yang cukup signifikan melalui masifnya pengeboran sumur pengembangan yang dilakukan di WK Rokan.
“Kami melihat potensi di WK Rokan masih cukup besar dan penting untuk mendukung capaian produksi nasional tahun ini, contohnya empat sumur tersebut masing-masing dapat berproduksi lebih dari 1.000 BOPD, untuk itu SKK Migas bersama PHR (Pertamina Hulu Rokan) berupaya agar realisasi pengeboran sumur pengembangan di WK Rokan dapat mencapai target 2022,” pungkasnya.
(HUS)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.