SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) menanggalkan semua atribut dan aktivitas kedinasannya sebagai kepala daerah. Aura sebagai sosok kiai muda tergambar jelas ketika ia tiba di Masjid Wisata Religi Syaichona Cholil di Desa Martajasah untuk melaksanakan Shalat Idul Adha, Minggu (10/7/2022) pukul 06.10 WIB.

Lantunan takbir mendadak terhenti seiring langkah tergesa Ra Latif memasuki teras masjid. Seketika itu, kekhusyukan para jamaah yang tengah duduk rapi dalam deretan shaf Shalat Idul Adha pun menyeruak dan mengambil posisi berdiri. Satu per satu Ra Latif menyalami para jamaah.

Shalat Idul Adha langsung dilaksanakan begitu Ra Latif tiba di shaf pertama. Bertindak sebagai imam dan khatib, KH Faisol Anwar yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Kholiliyah An Nuroniyah, Demangan Timur, Kota Bangkalan.

“Kami bersilaturahim dengan sanak famili, keluarga besar, serta para sahabat di momen Lebaran Kurban,” ungkap Ra Latif.

Usai mengikuti pelaksanaan Shalat Idul Adha, Ra Latif bergegas menuju komplek pesarean keluarga besarnya dan bersila di depan makam Syaikhona Kholil. Ra Latif tidak adalah cicit atau dzurriyah keempat dari ulama besar yang dikenal dengan sebutan Mbah Kholil itu.

Tidak berselang lama, keluarga besar Bani Kholil satu satu per satu mulai berdatangan di antaranya dr Farhat Suryaningrat SpKK hingga KH Zubair Muntashor. Kyiai sepuh pengasuh Ponpes Nurul Kholil, Kelurahan Demangan, Kota Bangkalan itu rawuh dengan menggunakan kursi roda.

Mengambil sikap ta’dzim hingga sungkem, Ra Latif mendampingi Kiai Zubair menuju tenda dengan balutan kain putih, tempat ramah tamah keluarga besar Bani Kholil dengan hidangan makanan dan minuman.

Di hadapan wartawan, Ra Latif juga bermunajat semoga niat baik seluruh masyarakat Bangkala dalam menyembelih hewan kurban di tahun ini mendapat ridha dari Allah SWT.

“Semoga ikhtiar kita pada momen Lebaran Kurban ini diterima Allah SWT. Kami, Pemkab Bangkalan juga telah mendistribusikan 21 ekor sapi dan 15 kambing untuk masyarakat, masjid, dan beberapa pondok pesantren,” ujarnya.

Ia menambahkan, tentunya hewan-hewan kurban yang didistribusikan dalam kondisi sehat karena sebelum dikirim telah melalui serangkaian pemeriksaan oleh Tim Dokter Hewan Dinas Peternakan Bangkalan.

“Bahkan kemarin kami mengirim sekitar 2.000 ekor sapi dan ratusan kambing sehat ke Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik karena di sana kehabisan stok hewan kurban. Penyebaran PMK di Bangkalan sudah menurun, kami sudah sebar 2.500 vaksin ke 18 kecamatan,” pungkas Ra Latif. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.