“Atas nama Kemendikbudristek, kami menyampaikan apresiasi kepada segenap panitia dari berbagai unsur baik guru, tenaga kependidikan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dan perwakilan RI di Malaysia yang telah bersinergi sehingga anak-anak pekerja migran Indonesia dapat diberikan beasiswa untuk kembali dan bersekolah di Indonesia,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbudristek, Anang Ristanto, dalam sambutan pelepasan penerima beasiswa (Beswan) Gema Repatriasi Tahun 2022 dalam keterangan tertulis, Selasa, 30 Agustus 2022
Anang menuturkan sejalan dengan amanat Undang-undang Dasar (UUD) 1945 setiap warga negara baik di dalam maupun luar negeri berhak mendapatkan layanan pendidikan. Dia mengatakan kehadiran negara memberikan layanan pendidikan di luar negeri diwujudkan melalui Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) maupun Community Learning Center (CLC).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Selamat untuk semua penerima beasiswa. Kami harap penerima beasiswa kelak akan tumbuh kembang menjadi pribadi berkualitas sehingga dapat mengangkat harkat dan martabat, keluarga, bangsa dan negara,” tutur dia.
Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Kota Kinabalu, Rafail Walangitan, mengatakan kolaborasi pemberian beasiswa menjadi langkah awal yang akan menghantarkan semua penerima beasiswa meraih mimpi cita-cita yang didambakan. Hingga 2021, lebih dari 2.474 orang menerima beasiswa repatriasi untuk melanjutkan pendidikan menengah di Indonesia.
“Di 2022 jumlahnya akan terus meningkat dan di masa mendatang jangkauan penerima beasiswa akan diperluas untuk anak pekerja migran Indonesia di wilayah Malaysia lainnya,” kata Rafail.
Rafail juga menekankan pentingnya penyesuaian dengan lingkungan pendidikan di Indonesia. “Jadikan kesempatan belajar di Indonesia untuk mencari ilmu, mendapatkan pengetahuan baru, berkenalan dengan guru dan teman sebaya. Jadilah siswa terbaik yang kelak membanggakan keluarga, nusa dan bangsa,” ucap dia.
Kepala SIKK, Dadang Hermawan, mengatakan peserta didik yang mendapatkan kesempatan beasiswa harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. “Hal ini tidak akan terulang kembali. Raihlah cita-cita di pangkuan Ibu Pertiwi dan jangan pernah untuk kembali ke Sabah,” tutur dia.
Sejak 2013, peserta didik SIKK…
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.