SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA – Pekerjaan besar pengendalian genangan di Surabaya pusat masih menjadi agenda besar yang masuk dalam fokus Pemkot Surabaya tahun ini. Tidak tanggung-tanggung, pemkot menyiapkan anggaran sekitar Rp16 miliar untuk pengerjaan sejumlah saluran hingga pembangunan crossing saluran.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan, salah satu prioritasnya adalah mengantisipasi genangan di kawasan Jalan Panglima Sudirman melalui Jalan Embong Kenongo yang akan dihubungkan dengan Jalan Kenari dan Rumah Pompa Kenari.
Nantinya, juga akan disiapkan crossing saluran di ruas Jalan Gubernur Suryo sebagai penghubung saluran di Jalan Simpang Pojok, Jalan Simpang Dukuh, hingga Jalan Kenari.
”Untuk crossing ke Kenari, terus Jalan Embong Kenongo itu nilai proyeknya sekitar Rp13 miliar. Sehingga, dari Panglima Sudirman, kami siapkan saluran untuk masuk ke Kenari,” kata Mas Eri di sela pemantauan proyek saluran, Senin (18/7/2022).
Selain terhubung dengan Jalan Kenari, Mas Eri juga membangun crossing saluran di Jalan Kayoon dengan Embong Kenongo.
Nantinya, apabila kawasan Kenari tak bisa menampung limpahan dari kawasan ini, air akan dibuang langsung ke aliran Sungai Kalimas yang berada di belakang Pasar Bunga Kayoon. ”Jalan Embong Kenongo langsung crossing ke riol (saluran) Kayoon yang orang jual tanaman itu,” jelas Mas Eri.
Dengan langsung mengalir ke sungai, aliran air tidak menumpuk di pusat kota. ”Kalau sudah dekat di sungai, ngapain diputar jauh sampai Grahadi (Jalan Gubernur Suryo), ya banjir,” selorohnya.
Menurut Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini, penyesuaian perlu dilakukan karena beban yang semakin besar.
”Kalau dulu kuat. Tetapi, sekarang ketika semakin banyak bangunan dan rumah kan makin banyak beban dan semakin beda. Makanya kita potong-potong saluran itu sehingga crossing langsung masuk ke sungainya,” ia memaparkan.
Selain di kawasan ini, pembangunan saluran juga dilakukan di kawasan Jalan Simpang Pojok yang berdekatan dengan Jalan Gubernur Suryo dan Gedung Negara Garahadi (Rumah Dinas Gubernur Jatim). ”Kawasan ini anggarannya sekitar Rp 3 miliar,” katanya.
Di luar pembangunan saluran baru, pemkot juga membangun saluran penghubung dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari swakelola. ”Lainnya, kita kerjakan swakelola karena sudah ada salurannya. Tinggal koneksi saja. Sebab masalahnya, salurannya ada semua tetapi gak terhubung,” tambahnya.
Ditargetkan, seluruh pembangunan akan rampung awal Desember mendatang atau saat puncak musim penghujan. Masyarakat yang melintas di sejumlah ruas jalan tersebut diminta berhati-hati.
”Estimasi selesai sekitar November atau paling lambat 7 Desember. Tidak boleh lebih dari itu kecuali dalam kondisi tertentu. Harapannya, ketika hujan aliran airnya juga sudah bisa terkoneksi satu dengan yang lain,” harap Mas Eri. ****
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.