Salman masih dirawat di rumah sakit UPMC Hamot Surgery Center di Erie, Pennsylvania, dengan luka-luka serius. Rekan sesama penulis, Aatish Tasser, menuliskan via Twitter bahwa temannya tersebut “sudah dilepas dari ventilator dan bisa berbicara (dan bergurau).”
Agen Salman, Andrew Wylie, mengonfirmasi pernyataan Aatish tanpa mengelaborasi lebih jauh.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebelumnya pada Sabtu kemarin, pelaku penikaman bernama Hadi Matar mengaku tak bersalah atas dakwaan pembunuhan dan penyerangan dalam sebuah peristiwa yang dilabeli jaksa sebagai “kejahatan berencana.”
Pengacara Hadi telah melayangkan pengakuan tak bersalah itu ke pengadilan di New York barat.
Tersangka hadir di ruang sidang dengan memakai pakaian berwarna hitam dan putih dengan masker. Kedua tangannya terborgol.
Hakim memerintahkan penahanan Hadi tanpa peluang bebas dengan uang jaminan usai jaksa mengatakan bahwa tersangka sengaja melukai Salman. Jaksa mengatakan tersangka memang sengaja datang ke acara Salman, dan bahkan tiba di lokasi satu hari sebelumnya dengan memakai kartu identitas palsu.
“Ini adalah serangan berencana yang tertarget kepada Tuan Rushdie,” sebut Jason Schmidt, jaksa wilayah distrik Chautauqua County, seperti dikutip dari Telegraph, Minggu, 14 Agustus 2022.
Nathaniel Barone, pengacara Hadi, mengeluhkan bahwa otoritas New York terlalu lama dalam menghadirkan kliennya di hadapan hakim.
“Klien saya memiliki hak konstitusional dari asumsi tidak bersalah,” tutur Barone.
Salman Rushdie, 75, mengalami kerusakan organ hati dan syaraf di bagian lengan dan mata. Wylie mengatakan Salman kemungkinan dapat kehilangan salah satu mata.
Serangan terhadap Salman memicu keterkejutan dan kemarahan di level global. Banyak orang mendoakan kesembuhan untuk Salman, novelis yang selama 30 tahun terakhir menghadapi ancaman pembunuhan atas novel “Ayat-Ayat Setan.”
Baca: Kontroversi Ayat-ayat Setan, Novel Karya Salman Rushdie
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.