Jakarta: Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) kembali masuk ke dalam indeks Sri-Kehati, indeks ESG Quality 45 IDX Kehati, dan indeks ESG Sector Leaders IDX Kehati periode Juli-November 2022. Saham BBTN masuk Indeks SRI-KEHATI sejak November 2019 hingga saat ini.
 
Masuknya kembali saham BBTN dalam indeks tersebut karena perseroan memiliki komitmen kuat untuk melakukan pengelolaan manajemen berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.
 
“Kami ucapkan selamat atas terpilihnya BTN masuk dalam Daftar Perusahaan indeks Sri-Kehati, indeks ESG Quality 45 IDX Kehati, dan indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI periode Juli-November 2022, yang telah diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Juni 2022,” ujar Direktur Keuangan & Administrasi Yayasan Kehati Indra Gunawan dalam suratnya kepada BTN, dikutip Minggu, 17 Juli 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Indra berharap BTN dapat mempertahankan komitmen dan upaya peningkatan pengelolaan manajemen berkelanjutan yang peduli lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik. Menurut dia, Yayasan Kehati secara terus menerus melakukan peningkatan kualitas penilaian atas perusahaan sebagai indikator penting dalam perbaikan pelestarian lingkungan dan pembangunan Indonesia berkelanjutan dapat memberi dampak positif bagi dunia usaha di Indonesia.
 
Sementara itu, Corporate Secretary BTN Achmad Chaerul bersyukur, saham BBTN kembali masuk dalam indeks Sri-Kehati, indeks ESG Quality 45 IDX Kehati, dan indeks ESG Sector Leaders IDX Kehati. Hal ini membuktikan BTN berkomitmen dalam menerapkan pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip keuangan yang berkelanjutan.
 

“Kami akan terus mempertahankan komitmen ini dan melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan pengelolaan manajemen berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik,” jelas Chaerul.
 
Dia menjelaskan, saat ini sebagai entitas bisnis, BTN tidak hanya memikirkan mengenai pengembangan bisnis dari sisi keuntungan atau profit, namun juga mengembangkan potensi sumber daya manusia di sekitar tempat berusaha sehingga bisa menjadi pusat unggulan di lingkungan sekitarnya.
 
Selain itu, perseroan juga diminta memperhatikan keberlangsungan planet bumi yaitu bagaimana konsep BTN ke depan bisa menjalankan visi tentang tentang keberlangsungan dan keramahan terhadap lingkungan.
 
Menurut dia, pembangunan yang berkelanjutan dan keterkaitan antara lingkungan dan ekonomi telah menjadi konsep yang penting bagi pengambil keputusan di Indonesia. Salah satu tujuan penerapan pembangunan berkelanjutan yaitu mengurangi kesenjangan sosial, mengurangi dan mencegah kerusakan lingkungan hidup, menjaga keanekaragaman hayati, dan mendorong efisiensi pemanfaatan energi dan sumber daya alam.
 
“BTN sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara memiliki tanggung jawab untuk berperan serta secara aktif dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat melalui kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan,” pungkas Chaerul.
 

(AHL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.