Palangkaraya: Ratusan pelajar di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara daring (online) di Sekolah Menengah Atas Negeri-1 Palangkaraya setempat tereliminasi. Hal tersebut terjadi akibat data alamat peserta dan kartu keluarga (KK) tidak sesuai.
 
“Hal ini dikarenakan akibat tidak sesuai antara data KK dengan biodata siswa sewaktu di Mts dan SLTP yang jumlahnya mencapai ratusan orang,” kata Kepala SMAN-1 Kota Palangkaraya, Arbusin, Jumat, 1 Juli 2022.
 

Arbusin mengatakan pelaksanaan PPDB online tahun 2022/2023 ini berdasarkan keputusan Kepala Dinas Provinsi Kalimantan Tengah Nomor: 421/0947/Disdik/4/2022 tentang petunjuk teknis PPDB SMA,SMK dan SLB di Provinsi Kalteng.
 
SMAN-1 Palangkaraya tahun ini, diberikan kuota oleh Diknas Provinsi sebanyak 384 peserta dengan jumlah rombongan belajar (rombel) atau 12 ruangan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kemudian untuk cara masuk ke SMA-1 Palangkaraya ada empat jalur. Pertama para pelajar bisa masuk melalui jalur zonasi, dan jumlah calon siswanya berjumlah 50 persen.
 
Kedua jalur Afirmasi atau jalur orang tua peserta didik yang tidak mampu sebanyak 15 persen. Bahkan saat ini kuota tersebut sudah terpenuhi dan lebih dari 15 persen.
 
“Ketiga jalur perpindahan orang tua sebanyak lima persen. Sedangkan yang keempat menggunakan jalur prestasi, apabila kuota dalam PPDB online tersebut masih tersisa dari 384, maka jalur tersebut akan dibuka, sebaliknya, jika kuota habis, maka jalur dari prestasi tidak dibuka,” jelas Arbusin.
 
PPDB online tersebut akan diumumkan pada 1 Juli 2022. Usai diumumkan para peserta yang dinyatakan diterima sebagai siswa SMAN-1 Palangka Raya wajib mendaftar ulang.
 
Daftar ulang ke sekolah setempat dijadwalkan dari 2-4 Juli 2022. Setelah melaksanakan hal tersebut para siswa dan siswi akan mengikuti tes bakat dan IQ yang sudah disusun oleh para guru di sekolah.
 
“Mengapa dilakukan tes tersebut, karena sekolah kita terpilih sebagai Sekolah Penggerak, hasil seleksi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Dan untuk dI Palangka Raya hanya ada tiga sekolah sebagai Sekolah Penggerak yakni, SMAN-1 Palangka Raya, SMAN-6 dan SMA Muhammadiyah,” ungkapnya.
 
 
 

(DEN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.