Jakarta: Quipper percaya bahwa semua anak berhak mendapatkan akses ke pendidikan setinggi-tingginya.
 
Berdasarkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi tahun 2021 yang dirilis BPS, hanya sebesar 31 persen siswa sekolah menengah yang melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
 
Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata negara-negara maju yang menjadi target Indonesia pada tahun 2045, angkanya sudah mencapai 62 persen menurut data OECD tahun 2019.
 
Salah satu kunci utama untuk mencapai target tersebut adalah dengan mencetak SDM berkualitas unggul melalui pendidikan tinggi.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Oleh karena itu, Quipper berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan anak-anak Indonesia. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah dengan digelarnya Quipper Scholarship Awards (QSA) secara konsisten sejak 2020.
 
Di tahun ketiga penyelenggaraan program yang diumumkan pada 17 Juni 2022 lalu, Quipper melalui QSA 2022 berhasil menyalurkan beasiswa kepada 1.570 siswa kelas 12 atau lulusan SMA/sederajat berusia maksimal 20 tahun.
 
Jumlah ini meningkat sebesar 52.7 persen dibandingkan dengan total penerima beasiswa pada program QSA di tahun 2021 lalu.
 
Adapun beasiswa yang disalurkan terbagi ke dalam dua jenis yaitu beasiswa penuh (full scholarship) dan beasiswa parsial (partial scholarship) serta memiliki nilai total beasiswa hingga Rp41,6 miliar.
 

Ivonny Sualdani, Strategy & Planning Manager Quipper Indonesia menyatakan program QSA 2022 kembali digelar untuk membantu siswa dengan berbagai latar belakang ekonomi dan sosial untuk tetap melanjutkan pendidikan tinggi di masa pemulihan ekonomi seperti saat ini.
 
“Kami berharap dengan adanya program QSA 2022 ini, Quipper dapat membantu anak-anak Indonesia untuk pantang menyerah dalam menggapai mimpi mereka, sekalipun kondisi ekonomi atau daerah mereka tidak memungkinkan. Kami berharap angka partisipasi kuliah di Indonesia bisa tetap meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Ivonny.
 
Seluruh penerima beasiswa QSA 2022 sebelumnya telah melewati tahapan seleksi, mulai dari pendaftaran hingga serangkaian tes.
 
Tahun ini, QSA membuka tahap pendaftaran lebih lama yaitu selama hampir tiga bulan dimulai sejak 3 Januari – 18 Maret 2022 dengan harapan semakin banyak dan luas menjaring siswa dari seluruh Indonesia. Hasilnya, QSA 2022 berhasil menyeleksi 2.979 pendaftar yang kemudian menjalani serangkaian tes dari Quipper Campus dan mitra kampus.
 
Dua belas mitra kampus tersebut di antaranya Telkom University, Kalbis Institute, Universitas Tarumanagara, Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP), Institut Teknologi PLN (IT-PLN), PPM School of Management, Universitas Paramadina, Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP), Universitas Kristen Maranatha, Indonesia Banking School (IBS), Institut Teknologi Telkom Jakarta, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA).
 
Cantik Febi Yulanda, asal Deli Serdang, Sumatera Utara mengukir prestasi dengan mendapatkan beasiswa penuh dari Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) melalui program QSA 2022. Cantik mengungkapkan rasa bersyukur karena berhasil lolos seleksi full scholarship di jurusan Event Management.
 
“Mendapat kesempatan baru dalam menuntut ilmu yang telah saya idam-idamkan merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya. Setelah lulus dari jurusan Event Management, saya berkeinginan untuk menjadi seorang CEO wedding organizer di kemudian hari,” ungkap Cantik.
 
Paristiyanti Nurwardani, Kepala LL DIKTI Wilayah III (Jakarta) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengapresiasi ajang QSA 2022 karena memberikan bekal pendidikan tinggi yg berkualitas untuk modal masa depan siswa dari kelompok ekonomi kurang mampu, sehingga para penerima beasiswa akan siap berkompetisi di era digital dan global dengan semangat jiwa pancasila.
 
“Program QSA 2022 membawa misi yang sama dengan program KIP Kuliah Merdeka  yang dicanangkan pemerintah untuk memastikan setiap siswa memiliki kesempatan yang sama dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi, tanpa memandang latar belakang ekonomi, status sosial, maupun daerah asal, melainkan berdasarkan potensi diri dan kemampuan untuk belajar di perguruan tinggi,” tutur Paris.
 
Paristiyanti berharap agar QSA kedepannya dapat mengundang lebih banyak PTS untuk bergabung, sehingga dapat lebih luas menjangkau siswa berprestasi yang kurang mampu secara ekonomi untuk mendapat kesempatan mengenyam pendidikan tinggi dan meraih masa depan yang lebih baik.
 
Latar belakang ekonomi, status sosial, dan pemerataan akses pendidikan merupakan faktor-faktor yang membuat banyak siswa tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Untuk mendorong  peningkatan  Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi, dibutuhkan kerja sama dan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, contohnya melalui penyaluran beasiswa dan biaya bantuan pendidikan.
 
Melalui program Quipper Scholarship Award (QSA), Quipper dan mitra kampus berharap mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan  Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi.
 

(MMI)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.