Manila: Puluhan orang terluka dalam pembagian bantuan dana pendidikan di sejumlah sekolah di seantero Filipina. Pembagian dana ini bertujuan untuk membantu para warga yang kurang mampu membayar biaya sekolah anak-anak mereka.
 
Kerumunan warga mulai terlihat di beberapa situs pembagian dana bantuan pendidikan di seantero Filipina sejak Jumat kemarin.
 
Sebelumnya, Pemerintah Filipina mengumumkan dana bantuan sebesar 4000 peso atau setara Rp1 juta bagi mereka yang kesulitan membayar uang iuran sekolah atau keperluan pendidikan lainnya.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Di kota Zamboanga, sekitar 5.000 orang berdiri di luar sebuah sekolah menengah atas untuk menerima pembagian bantuan dana pendidikan.
 
“Saat mendengar gerbang sudah akan dibuka, para warga beramai-ramai berlari ke arah gerbang,” kata seorang polisi bernama Josen Samsula kepada AFP, Sabtu, 20 Agustus 2022.
 
“Jalan di dekat gerbang sedikit menurun, dan banyak dari mereka tersandung dan terjatuh,” sambungnya.
 
Sekretaris Kesejahteraan Sosial Filipina Erwin Tulfoo mengatakan bahwa 29 orang yang terluka sedang dirawat di rumah sakit. Ia mengatakan mereka semua hanya mengalami “luka-luka ringan.”
 
Tulfo menambahkan, polisi antihuru-hara terpaksa dikerahkan karena ada sejumlah orang yang memaksa masuk ke kantornya untuk mendapat kucuran bantuan dana pendidikan.
 
“Mereka ini adalah orang-orang yang sedang mengalami kesulitan, dan saya meminta maaf jika program distribusi bantuan ini menyebabkan korban luka,” sebut Tulfo.
 
Pandemi Covid-19 memperburuk krisis finansial bagi jutaan warga Filipina sejak 2020, yang saat ini berusaha mencari dana untuk menyekolahkan kembali anak-anak mereka.
 
Banyak sekolah di Filipina sudah mempersiapkan skema belajar mengajar tatap muka untuk Senin besok, yang akan menjadi kali pertama sejak Maret 2020. Filipina adalah salah satu negara terakhir di dunia yang melanjutkan kegiatan pembelajaran secara langsung di sekolah pascapandemi.
 
Sejumlah pakar memperingatkan bahwa penutupan sekolah berkepanjangan di Filipina berdampak buruk pada sektor pendidikan, terutama terhadap kondisi psikologis anak-anak.
 
Baca:  20 Bulan Belajar di Rumah, Ribuan Anak Filipina Kembali ke Sekolah
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.