Jakarta: Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengingatkan agar pemerintah terus mewaspadai tren kenaikan kasus covid-19. Tujuannya, mengendalikan kasus covid-19, terutama dalam proses belajar mengajar secara tatap muka di lingkungan sekolah.
 
Ini disampaikan Rahmad menanggapi imbauan Ketua DPR Puan Maharani kepada pemerintah dan seluruh stakeholder agar memberi perhatian lebih terhadap penerapan pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal itu menyikapi kasus covid-19 yang mengalami tren kenaikan menyusul munculnya subvarian Omicron baru, khususnya BA.4 dan BA.5.
 
“Apa yang disampaikan Mbak Puan tepat dan saya setuju untuk menyikapi telah ditemukannya subvarian BA.2.75 itu saya kira kita harus waspada. Seiring dengan apa yang disampaikan Mbak Puan untuk semakin kita meningkatkan kembali protokol kesehatan (prokes). Terutama di sekolah juga harus kita ingatkan lagi kepada pemerintah dan semua pihak, terutama kepada dinas-dinas pendidikan,” kata Rahmad di Jakarta, Senin, 25 Juli 2022.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tidak hanya itu, politikus dari Fraksi PDI Perjuangan ini pun meminta pemerintah menggencarkan kembali pemberian vaksinasi lengkap kepada masyarakat. Tentunya, dibarengi dengan prokes secara ketat di mana pun berada.
 
“Harus diikuti dengan prokes yang disampaikan presiden juga tepat saatnya kembali kita menggunakan masker. Gas and rem perlu dilakukan lagi dengan konsisten, bila adanya penurunan dilakukan pelonggaran, atau penyesuaian. Tetapi ketika kasusnya naik, kita harus perketat lagi dengan prokes wajib 3 M. Di ruang terbuka pun kita harus taat dan tertib menggunakan masker dan 3 M nya itu,” kata dia.
 

Puan Maharani sebelumnya mengingatkan Dinas Pendidikan di tiap-tiap daerah agar lebih banyak turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah di wilayahnya. Puan menyebut DPR melalui Komisi X DPR akan ikut melakukan pengawasan.
 
“Perlu dilakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancing-nya. Jadi saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran covid-19 lainnya harus lebih efektif,” kata dia.
 
Puan juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 untuk meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin. Apalagi, dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru covid-19 akibat subvarian BA.4 dan BA.5.
 
“Di Indonesia juga telah ditemukan subvarian Omicron BA.2.57 yang telah menjangkiti sejumlah negara lainnya. Prosedur 3T tidak boleh kendur, terutama testing termasuk di sekolah-sekolah,” kata Puan.
 

(JMS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.