Tokyo: Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berencana merombak kabinetnya pekan depan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah yang meningkat, termasuk ketegangan Taiwan, Covid-19, serta stimulus ekonomi melawan inflasi.
 
“Kita perlu meluncurkan formasi baru sesegera mungkin dengan mempertimbangkan berbagai masalah,” ucap Kishida dalam konferensi pers di Hiroshima, Sabtu, 6 Agustus 2022.
 
Dilansir dari Channel News Asia, rencana pergantian kabinet ini terjadi lebih awal dari perkiraan. Pasalnya, pemerintahan Kishida menghadapi peningkatan pengawasan publik terhadap hubungan antara kelompok agama Unification Church dan anggota parlemen partai yang berkuasa, termasuk mantan perdana menteri Shinzo Abe yang tewas terbunuh bulan lalu.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Natsuo Yamaguchi, pemimpin partai koalisi yang berkuasa di Kishida, partai Komeito, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Kishida telah memberitahunya mengenai perombakan kabinet yang akan diumumkan Rabu mendatang.
 
Kishida tidak memberikan rincian perubahan kabinetnya, namun kemungkinan ia akan mengganti Menteri Pertahanan Nobuo Kishi, mengingat masalah kesehatannya.
 
Baca juga: Pemerintah Jepang Protes Usai 5 Rudal Tiongkok Mendarat di ZEE Jepang
 
Pertahanan menjadi sorotan dengan meningkatnya ketegangan antara Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan Tiongkok daratan dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, lonjakan Covid-19 yang baru-baru ini terus bertambah, menimbulkan masalah lain bagi pemerintah.
 
Perombakan itu terjadi setelah pemerintah koalisi konservatif Kishida meningkatkan mayoritasnya di majelis tinggi parlemen dalam pemilihan Juli yang diadakan dua hari setelah kematian Abe.
 
Kishi, 63, adik Abe, telah menjadi menteri pertahanan sejak September 2020.
 
Kantor berita Jiji melaporkan pada hari Jumat bahwa Menteri Keuangan Shunichi Suzuki akan dipertahankan, dan Menteri Perindustrian Koichi Hagiuda akan dipertahankan atau dipindahkan ke pos penting lainnya.
 
Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi dan Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, serta wakil presiden Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa Taro Aso, dan sekretaris jenderal Toshimitsu Motegi juga kemungkinan akan mempertahankan posisi mereka.
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.