SURYA.CO.ID, GRESIK – Petrokimia Gresik bersama personel TNI AD memanfaatkan lahan tidur untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Jawa Timur. Kegiatan ini ditandai dengan penanaman padi di Desa Bangunrejo, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, di wilayah Koramil 0805/Kedunggalar, Selasa (23/8/2022).

Vice President (VP) Komunikasi Korporat Petrokimia Gresik, Rama Yusron Harbiansyah mengatakan, Petrokimia Gresik sebagai anggota holding Pupuk Indonesia siap mendukung program Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman agar jajaran TNI AD memanfaatkan lahan tidur di tanah air menjadi lahan produktif atau lahan pertanian.

“Salah satu ancaman krisis pangan yang kita hadapi saat ini yaitu terus berkurangnya lahan pertanian. Pemanfaatan lahan tidur ini merupakan satu strategi yang bisa kita optimalkan bersama untuk menjaga ketahanan pangan nasional,” kata Rama dalam rilis Humas Petrokimia Gresik.

Menurut Rama, luas lahan pertanian di Kabupaten Ngawi terus berkurang. Hal itu akibat alih fungsi lahan yang digunakan untuk pembangunan perumahan dan infrastruktur.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Ngawi, lahan pertanian produktif di kabupaten setempat susut 153 hektare pada tahun 2021, dari sebelumnya 50.868 hektare menjadi 50.715 hektare.

BPS Ngawi menyebut Kabupaten Ngawi penghasil padi terbesar di antara 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Di mana total produksi tahun 2021 mencapai 818,62 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). “Kabupaten Ngawi sebagai lumbung padi Jawa Timur harus terus dijaga, harus ditingkatkan produktivitasnya dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.

Melalui kolaborasi ini, Petrokimia Gresik berkontribusi memberikan bantuan pupuk dengan total 2,3 ton untuk lahan seluas 4 hektare. Rinciannya pupuk Urea sebanyak 300 kg, Petro ZA Plus 800 kilogram dan NPK Phonska Plus 1.200 kilogram.

Selain itu, Petrokimia Gresik menyediakan layanan mobil uji tanah gratis yang bisa dimanfaatkan petani untuk mengecek kandungan hara di lahan tersebut, sehingga komposisi pemupukan yang digunakan persis untuk hasil yang zoptimal.

“Kami berharap program ini dapat terus berlanjut, dan Petrokimia Gresik siap mendukung dengan produk-produk inovatifnya,” bebernya.

Selain di Ngawi, dukungan Petrokimia Gresik juga dilakukan di lahan seluas 1 hektare di Desa Mentaras, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik yang kemudian dimanfaatkan untuk budidaya jagung.

“Program ini selaras dengan program peningkatan produktivitas pertanian yang dijalankan Petrokimia Gresik, seperti Makmur, demonstration plot dan program lainnya. Pada intinya, bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani,” ia menguraikan.

Danramil 081/Dsj, Kolonel Inf Deni Rejeki mengapresiasi dukungan Petrokimia Gresik terhadap program ini. Diharapkan melalui bantuan pupuk berkualitas dari Petrokimia Gresik, produktivitas padi menjadi tinggi.

“Kerjasama ini akan menjadi solusi pemerintah dalam mengatasi problem krisis pangan baik yang dihadapi nasional maupun global. Program ini tidak hanya untuk tanaman padi, tapi juga jagung dan kedelai,” kata Deni.

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Ngawi dibutuhkan dukungan dari semua elemen, termasuk Petrokimia Gresik dan TNI AD. “Semoga, melalui komitmen bersama ini, kita bisa memastikan Ngawi sebagai lumbung padi nasional,” ujar Ony Anwar. ***


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.