Washington: Babak baru sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap jajaran elite Rusia kini ditujukan kepada seorang perempuan yang disebut-sebut dalam pemberitaan sebagai kekasih lama Presiden Vladimir Putin.
 
Kementerian Keuangan AS telah membekukan visa milik Alina Kabaeva, seorang pesenam Olimpiade, dan juga membatasi beberapa properti miliknya. Pihak kementerian mengatakan bahwa Kabaeva juga merupakan kepala perusahaan media nasional Rusia yang mendukung invasi Rusia di Ukraina.
 
Dilansir dari Yahoo News, Rabu, 3 Agustus 2022, kritikus pemerintah Rusia Alexey Navalny telah menyerukan sanksi kepada Kabaeva. Ia menyatakan bahwa perusahaan pemberitaan milik Kabaeva berada di garis terdepan dalam menggambarkan komentar-komentar Barat tentang invasi Rusia sebagai kampanye hoaks.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Inggris menjatuhkan sanksi kepada Kabaeva pada Mei lalu, dan Uni Eropa (UE) memberlakukan pembatasan perjalanan serta penggunaan propertinya pada Juni.
 
Selain itu, Kemenkeu AS juga menjatuhkan sanksi kepada Andrey Grigoryevich Gurvey, seorang oligarki pemilik perkebunan Witanhurst dan sebuah rumah besar dengan 25 kamar tidur. Perkebunan tersebut merupakan yang terbesar kedua di London setelah Istana Buckingham.
 
Kapal pesiarnya yang bernilai USD120 juta, Alfa Nero, juga diidentifikasi sebagai properti yang diblokir. Putranya, Andrey Andreevich Guryev, serta perusahaan investasi putranya, Dzhi AI Invest OOO, juga dikenai sanksi.
 
April lalu, AS menjatuhkan sanksi kepada dua anak perempuan Putin, Katerina Vladimirovna Tikhonova dan Maria Vladimirovna Vorontsova.
 
Viktor Filippovich Rashnikov, ketua dewan direksi perusahaan baja Rusia, Publichnoe Aktisionernoe Obschestvo Magnitogorskiy Metallurgicheskiy Kombinat — yang juga dikenal sebagai MMK — serta anak perusahaan lainnya juga dijatuhi sanksi finansial.
 
Selain itu, Kementerian Luar Negeri AS melaporkan bahwa visa dari 893 pejabat Federasi Rusia, termasuk Dewan Federasi dan anggota militer, akan diblokir.
 
“Ketika banyak orang yang tidak bersalah menderita akibat perang ilegal Rusia, sekutu Putin telah memperkaya diri mereka sendiri dan hidup dalam gaya hidup mewah,” menurut pernyataan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.
 
“Bersama dengan sekutu kami, Amerika Serikat akan terus memangkas pendapatan dan peralatan untuk mendukung perang yang tak beralasan Rusia di Ukraina,” tambahnya.
 
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menegaskan kembali dukungan Washington “untuk warga pemberani Ukraina dan akan terus mendesak akuntabilitas kepada Presiden Putin serta sekutunya atas tindakan mereka yang telah menyebabkan begitu banyak penderitaan dan kehancuran.” (Gracia Anggellica)
 
Baca:  Ukraina Minta G7 Jatuhkan Lebih Banyak Sanksi kepada Rusia

 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.