Kendari: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pemerintah menargetkan 30 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat mengadopsi digitalisasi dalam mengembangkan usahanya.
 
“Target untuk program 2023, ada 30 juta UMKM terdigitalisasi dan masuk ke platform e-commerce,” kata Sandiaga di sela kegiatan pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dikutip Sabtu, 27 Agustus 2022.
 
Sandiaga menyampaikan, saat ini pihaknya mencatat ada 19 juta UMKM yang telah masuk ke ekosistem digital dan 11 juta pelaku UMKM lainnya sedang mengantre untuk mengadopsi digitalisasi.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?



Ia mengatakan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR RI bercerita mengenai digitalisasi ekonomi telah melahirkan dua decacorn dengan kapitalisasi pasar di atas USD10 miliar, yakni J&T Express dan GoTo.
 
“Dan ada sembilan unicorn sehingga menjadi 11. Ini adalah cikal bakal yang dari kita tampilkan di sini, mereka nanti akan menjadi perusahaan-perusahaan besar,” katanya
 
Sementara itu, terkait kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 26-28 Agustus 2022 di Kota Kendari, Sultra, Menparekraf mengatakan AKI merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas (bootcamp) kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film dan aplikasi, dan telah diselenggarakan di 16 kabupaten/kota di Indonesia termasuk Kota Kendari.
 

 
Dia menyebutkan di 2021 Program AKI berhasil meningkatkan omzet para pelaku ekonomi kreatifnya. Mereka bertemu investor dan AKI sudah menjadi wadah dari para pemangku kepentingan dan pelaku ekonomi kreatif itu sendiri untuk berkolaborasi dan bersinergi.
 
“Tahun 2022 ini harus lebih keren, para peserta harus siap, kenapa? Karena kita ingin mendorong program gerakan nasional bangga buatan Indonesia,” kata Menparekraf.
 
Ia mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan, karena Presiden Joko Widodo telah menitipkan pesan dimana ekonomi akan penuh tantangan, harga-harga akan meningkat, sehingga dibutuhkan solusi diantaranya melalui program efisiensi dan digitalisasi.
 
“Kita ciptakan agar ke depan produk-produk ekonomi kreatif kita mampu untuk menghasilkan omzet dan kesejahteraan bagi masyarakat. Boleh ada merek-merek lain yang asing, tidak usah takut, kita sanggup bersaing karena produk-produk kita nggak kalah dengan produk luar negeri,” ucap Sandiaga.

 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.