SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Proyek pelebaran jalan di pertigaan Bangah-Bundaran Aloha, Sidoarjo, dimulai.

Langkah awalnya, Pemkab Sidoarjo mulai membongkar puluhan bangunan dan lapak-lapak PKL di lahan yang hendak dipakai pelebaran jalan itu, Kamis (21/7/2022).

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor memimpin sendiri pembongkaran bangunan di sana. Menggunakan alat berat, sejumlah bangunan itu dirobohkan. Rata dengan tanah. Terhitung ada 58 lapak yang terimbas proyek tersebut.

Pembongkaran dilakukan setelah batas akhir pengosongan lahan selesai tanggal 27 Juli 2022 kemarin.

“Dari 58 lapak itu, ada 28 orang pemiliknya yang ber-KTP Sidoarjo. Mereka semua sudah diberi dana kerohiman dan fasilitasi untuk pemindahan,” kata Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor.

Menurutnya, Pemkab Sidoarjo telah menyediakan tempat relokasi bagi pemilik lapak agar dapat meneruskan usahanya. Mereka difasilitasi untuk pindah di Pasar Kedungrejo, Kecamatan Waru.

“Ini terpaksa. Kami melakukan ini bukan karena bupati, tapi ini semua untuk masyarakat Sidoarjo dan menjadi aspirasi masyarakat Sidoarjo tentang kemacetan di kawasan sini,” lanjutnya.

Ya, proyek pelebaran jalan di Bundaran Aloha itu dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang biasa terjadi di sana. Dengan dilebarkannya jalan di pertigaan itu, setidaknya kendaraan bisa lebih banyak yang melintas, sehingga mengurangi kemacetan yang sudah menjadi langganan.

Gus Muhdlor juga mengatakan, bahwa proyek pelebaran jalan Bangah-Aloha menjadi bagian proyek strategis nasional. Bulan Agustus sudah mulai dikerjakan. Ditergetkan tiga bulan kedepan pelebaran jalan Bangah-Aloha sudah rampung.

Dalam kesempatan ini, bupati juga menyampaikan terima kasih kepada pemilik lapak yang sudah merelakan lapaknya dibongkar. Pemkab Sidoarjo tidak akan menutup mata atas keikhlasan para pemilik lapak tersebut.

“Semoga ini menjadi amal jariyah mereka, dengan ikhlas mengikhlaskan lapak yang telah ditempati untuk dimanfaatkan bagi pelebaran jalan Bangah-Aloha,” ucapnya.

Saiful, seorang pemilik lapak di pertigaan Aloha itu mengaku legowo atas pembongkaran tersebut. Pemilik usaha service alat masak tersebut mendukung pelebaran jalan ini karena demi kepentingan masyarakat banyak.

Meski sempat ada gejolak dari para pedagang. Namun dengan tawaran dari Pemkab Sidoarjo untuk relokasi, akhirnya para pedagang setuju dengan pemindahan itu.

“Kami sudah legowo,” jawab Saiful.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.