“Kami berharap program SIAP QRIS dapat diimplementasikan secara optimal, sehingga dapat mendorong konsumsi masyarakat. Mengingat saat ini masa pandemi menuju endemi, tentunya, hal tersebut dapat turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” kata Jerry dalam acara peluncuran SIAP QRIS Mal Pondok Indah, dikutip dari siaran pers, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Jerry mengungkapkan, program SIAP QRIS yang dicanangkan BI merupakan salah satu langkah konkret dalam digitalisasi pembayaran. Program ini mewujudkan transaksi pembayaran yang lebih aman secara kesehatan, lebih cepat, dan praktis.
“QRIS ini juga dipandang sebagai jawaban atas transaksi pembayaran daring yang semakin masif. Sebagaimana kita ketahui, saat ini banyak penyedia layanan pembayaran digital yang bisa dipakai,” tuturnya.
Wamendag menyebutkan, tahun ini program SIAP QRIS sudah diterapkan di 30 pusat perbelanjaan/mal dan 130 pasar rakyat. Sementara itu, transaksi ritel yang kembali menggeliat juga menjadi peluang penerapan QRIS lebih luas, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
“Peluncuran (SIAP) QRIS kali ini semoga bisa mendorong para pelaku usaha sektor ritel dan pusat perbelanjaan, khususnya di wilayah DKI Jakarta untuk memanfaatkannya secara optimal. Sebab, DKI Jakarta merupakan pionir kemajuan teknologi perdagangan di Indonesia,” terangnya.
Menurut dia, para peritel, baik yang berdiri sendiri maupun yang berada di pusat perbelanjaan atau mal memiliki kontribusi penting dalam mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga merupakan salah satu faktor pendorong tertinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusinya mencapai 51,47 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Deputi Gubernur Senior BI Destri Damayanti menuturkan, saat ini BI juga sedang mengembangkan cross border payment. “Saat ini kami sedang dalam proses kerja sama dengan lima negara ASEAN, yaitu Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Kami berharap ini akan semakin memudahkan transaksi perdagangan tidak hanya bagi warga negara Indonesia, tetapi juga bagi warga negara asing,” imbuh Destri.
Ia menambahkan, QRIS dapat memudahkan para pedagang untuk mencatat transaksi. Hal ini sangat bermanfaat bagi para pedagang, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Pelaku UMKM tidak perlu menyiapkan uang kembalian, terbebas dari uang palsu, lebih higienis, dan tentunya lebih efisien,” jelasnya.
(HUS)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.