Tiga kandidat bersaing dalam pemilihan tak biasa ini. Mereka adalah Dullas Alahapperuma, Ranil Wickremesinghe dan Anura Kumara Dissanayake. Pemenang dari pemilihan ini akan menggantikan Rajapaksa dalam memimpin Sri Lanka keluar dari jurang krisis.
Dilansir dari The New Arab, sejumlah analis menilai bahwa kandidat terdepan dalam persaingan ini adalah Wickremesinghe, perdana menteri yang menjadi pelaksana tugas (plt) presiden usai kaburnya Rajapaksa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia berpeluang besar menang, walau para demonstran menyuarakan penentangan keras karena dirinya dipandang sebagai sekutu Rajapaksa.
Baca: Dua Kandidat Utama akan Bertarung untuk Rebut Kursi Presiden Sri Lanka
Unjuk rasa selama berbulan-bulan mencapai puncaknya dalam peristiwa penyerbuan ke istana kepresidenan. Rajapaksa melarikan diri ke Maladewa, kemudian ke Singapura dan mengumumkan pengunduran dirinya.
Kaburnya Rajapaksa mengakhiri kekuasaan klan keluarga tersebut yang sudah mendominasi politik di Sri Lanka dalam dua dekade terakhir. Saudara-saudaranya juga telah mundur dari pos perdana menteri dan menteri keuangan tahun ini.
Wickremesinghe, 73, telah mendapat dukungan dari partai Rajapaksa, SLPP. Di parlemen dengan total 225 anggota, blok terbesarnya adalah SLPP.
Sebagai plt presiden, Wickremesinghe telah menerapkan kembali status darurat nasional yang memberikan wewenang kuat kepada polisi dan pasukan keamanan dalam menangani gelombang unjuk rasa.
Pekan kemarin, ia sempat memerintahkan pasukan untuk mengusir para demonstran yang menduduki gedung-gedung pemerintahan.
Seorang politikus kubu oposisi menyebut sikap keras Wickremesinghe terhadap demonstran direspons baik sejumlah anggota parlemen, dan sebagian besar anggota SLPP akan mendukung dirinya.
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.