Jakarta: NASA mempersiapkan peluncuran agresif untuk misi Aremis 1 Moon setelah sukses menjalankan uji pengisian bahan bakar roket SLS pada tanggal 20 Juni lalu, yang akan membawa penerbangan tersebut ke luar angkasa.
 
Dalam wawancara dengan Ars Technica, administrator asosiasi dengan program Pengembangan Sistem Eksplorasi NASA Jim Free menyebut pekan ini agensi tersebut mencanangkan tanggal 23 Agustus hingga 6 September mendatang sebagai jendela waktu peluncuran misi Artemis 1.
 
Sebagai pengingat, NASA baru-baru ini mengumumkan waktu paling cepat untuk meluncurkan Artemis 1 ke ruang angkasa setelah sukses menjalani uji pengisian bahan bakar SLS adalah antara tanggal 26 Juli hingga 10 Agustus.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Alih-alih, NASA memilih jendela waktu peluncuran terawal kedua yang tersedia. Sebelum penerbangan dapat dilakukan, teknisi harus menyelesaikan persiapan akhir pada roket SLS, termasuk mengganti segel yang menyebabkan kebocoran hidrogen pada pengujian tanggal 20 Juni lalu.
 
NASA mulai mengirimkan SLS kembali ke Kennedy Space Center Vehicle Assembly Building, lokasi staf akan melanjutkan penyesuaian pada kendaraan peluncuran, pada tanggal 1 Juli lalu. Setelah Artemis 1 akhirnya terbang, misi ini akan membawa modul Orion tak berawak dalam perjalanan mengelilingi Bulan.
 
Perjalanan tersebut bertujuan untuk mempelajari cara penerbangan itu dapat mempengaruhi tubuh manusia. Nantinya Artemis II akan membawa empat astronot ke satelit Bumi tersebut, menjelang pendaratan bulan yang direncanakan pada paruh kedua dekade ini.
 
Sebelumnya, Rusia menegaskan pihaknya akan menghentikan kerjasama dengan negara lain di International Space Station hingga sanksi yang diberlakukan kepada negaranya dicabut. Informasi ini disampaikan Kepala Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) Dmitry Rogozin via utasan di Twitter.
 
Rogozin menegaskan bahwa restorasi hubungan normal antara mitra di ISS dan proyek lain hanya dimungkinkan dengan pencabutan sanksi ilegal secara lengkap dan tanpa syarat.
 
Sementara itu, NASA mengumumkan bahwa Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) akan menjadi bagian dari samudera yang disebut dengan nama Point Nemo.
 
NASA menyebut ISS akan terus beroperasi hingga tahun 2030 berakhir, sebelum dibenamkan ke Samudera Pasifik pada awal tahun 2031 mendatang. Sebagai informasi, Point Nemo merupakan titik terdalam di Bumi.
 

(MMI)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.