Direktur KSKK Madrasah, Kementerian Agama, Moh. Isom mengatakan, tren pendaftar cenderung mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2018 misalnya, jumlah pendaftar mencapai 668 siswa.
Sedangkan di tahun 2019 sudah mencapai 1.018. “Dua tahun di masa pandemi Covid-19, yakni tahun 2020 naik lagi menjadi 5.700 pendaftar, begitu juga pada tahun 2021 naik menjadi 7718 pendaftar. Dan kini di tahun 2022, pendaftarnya mencapai 9.220, ” ujar Isom dalam keterangan tertulisnya, Senin, 11 Juli 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dari data tersebut, kata Isom dapat terlihat bahwa minat siswa-siswi madrasah di bidang riset juga meningkat. Ada tiga kategori yang dilombakan, yakni Ilmu Keagamaan Islam (IKI), Ilmu Sosial dan Kemanusiaan/Humaniora (ISH), dan Ilmu Matematika, Sains dan Pengembangan Teknologi (MST).
“Menariknya, kategori ketigalah yang paling banyak peminatnya, yakni sejumlah 3.603 pendaftar,” ujarnya.
Selanjutnya peminat Ilmu Sosial dan Kemanusiaan/Humaniora mencapai 3.811 dan Ilmu Keagamaan Islam mencapai 1.806 pendaftar. Memang minat riset ini belum merata di seluruh Indonesia.
Untuk saat ini provinsi yang mendominasi pendaftar terbanyak adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Barat, DI Yogyakarta, dan Aceh. Sedangkan provinsi yang pendaftarnya kurang dari 100 adalah Selain 10 provinsi di atas, provinsi yang pendaftarnya kurang dari 100 adalah Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau dan Bengkulu.
Sedangkan provinsi dengan pendaftar terendah adalah Kalimantan Tengah (49 proposal), Maluku (36 proposal), Maluku Utara (36 Proposal), Sulawesi Tenggara (32 proposal), Papua Barat (31 Proposal), Jambi (31 Proposal), Sulawesi Barat (22 proposal), Bangka Belitung (18 proposal), Papua (6 proposal), dan Kalimantan Utara (1 proposal).
Ia mengungkapkan bahwa proposal-proposal tersebut sudah dikirim ke sejumlah juri sesuai dengan keahliannya untuk dinilai, sejak 8 Juli 2022 lalu. “Mudah-mudahan pada pertengahan Juli sudah selesai dan sudah ditentukan peserta yang lolos untuk lanjut ke tahap berikutnya,” jelasnya.
Selain itu, Isom juga berharap agar semangat riset siswa-siswi dari Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sumatra Barat dan Aceh bisa menjadi penyemangat bagi siswa-siswi di provinsi lainnya.
(CEU)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.